Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film Indonesia

Tak hanya lelaki, perempuan pun punya potensi yang sama

Kesetaraan gender antara lelaki dan perempuan bisa diadaptasi dalam segala aspek kehidupan kita. Salah satunya adalah pemberian hak yang sama dalam menjalankan profesi tertentu.

Dalam industri perfilman Indonesia, profesi di balik layar masih mendapatkan stereotype sebagai pekerjaan maskulin yang hanya bisa dikerjakan oleh lelaki. Padahal dengan kesempatan yang sama perempuan dapat menghasilkan karya yang sama baiknya. 10 nama perempuan Indonesia di bawah ini telah berhasil membuktikannya.

1. Nia Dinata

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film Indonesiahttps://www.instagram.com/p/B4JaTMrHrH3/

Nama Nia Dinata pasti sudah tidak asing di telinga para penikmat film Indonesia. Bagaimana tidak, pemilik nama asli Nia Iskandar Dinata ini telah menghasilkan puluhan karya sepanjang kariernya sebagai sutradara, penulis skenario, dan produser film. Salah satu karya Nia yang paling fenomenal adalah Arisan!.

Film yang dibintangi Tora Sudiro ini menceritakan tentang kisah sekelompok sahabat di mana salah satu tokohnya adalah seorang gay. Arisan! berhasil memperoleh 5 piala citra di tahun 2004 salah satunya sebagai film cerita bioskop terbaik. Film populer karya Nia Dinata lainnya antara lain Berbagi Suami, Janji Joni, Quicky Express, dan Biola tak berdawai.

2. Sammaria Simanjuntak

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film Indonesiainstagram.com/samsimtak

Ketertarikan Sammaria Simanjuntak terhadap film membuatnya berani mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai arsitek dan memutuskan masuk ke dalam industri film Indonesia sebagai sutradara, penulis naskah, dan produser. Perempuan kelahiran Bandung 36 tahun silam ini kemudian merilis karya pertamanya berjudul cin(T)a pada tahun 2009 dan meraih berbagai penghargaan di antaranya skenario terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2009 dan Audience Award Jakarta International Film Festival 2009.

Pada tahun 2011, Sam membangun rumah produksinya sendiri yang bernama PT. Kempompong Gendut dan memproduksi film panjang keduanya yaitu Demi Ucok. Dalam karya-karyanya Sam selalu mengangkat cerita yang menggambarkan toleransi dan keberagaman. Tahun 2020 nanti film terbaru Sam berjudul Guru Guru Gokil siap untuk menghibur pecinta film di seluruh layar bioskop Indonesia.

3. Upi Avianto

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/upirocks

Upi Avianto atau biasa disapa Upi adalah salah satu sutradara, penulis naskah, dan produser perempuan kawakan Indonesia. Kariernya di dunia perfilman Indonesia mulai dikenal semenjak menyutradarai film 30 Hari Mencari Cinta di tahun 2004. Semenjak itu, ia tergolong produktif menghasilkan karya.

Beberapa karya terkenal Upi antara lain Tusuk Jelangkung, Realita Cinta Rock'n Roll, Radit dan Jani, Serigala Terakhir, Sweet 20, dan My Stupid Boss 1 dan 2. Upi juga diketahui akan menyutradarai film superhero lokal perempuan Indonesia, Sri Asih.

4. Kamila Andini

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/kamilandini

Kamila Andini adalah salah satu sutradara perempuan kebanggaan Indonesia yang memulai kariernya pada 2002 dengan menyutradarai film berjudul Rahasia di Balik Cita Rasa. Melalui karya-karyanya, putri dari sutradara Garin Nugroho ini berhasil meraih berbagai penghargaan internasional. 

Pada tahun 2011, Kamila menyutradarai film berjudul Laut Bercermin atau The Mirror Never Lies yang mengantarkannya meraih berbagai penghargaan di antaranya Sutradara Terbaik dalam ajang China International Children Film Festival, Cerita Asli Terbaik FFI 2011, Sutradara Pendatang Baru Terbaik FFI 2011, Film Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2012, dan Sutradara Terpuji FFB 2012. 

Karya terakhir Kamila Andini berjudul Sekala Niskala juga tak kalah membanggakan, film yang dirilis tahun 2018 ini berhasil memperoleh banyak penghargaan bergengsi, di antaranya Piala Golden Hanoman dalam Jogja-Netpac Asian Festival Film (JAFF) 2018, Grand Prize di Tokyo FILMeX International Film Festival 2017 serta Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards 2017.

5. Mouly Surya

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/moulysurya

Jika kita membicarakan sutradara perempuan Indonesia, nama Mouly Surya sudah pasti tak dapat dilewatkan begitu saja. Mouly Surya merupakan sutradara sekaligus penulis skenario film Indonesia yang sudah menghasilkan karya-karya seperti Fiksi, Kambing Jantan, dan What They Don't Talk About When They Talk About Love. Melalui Fiksi, Mouly mendapatkan 3 Piala Citra di tahun 2008 untuk kategori Film Bioskop Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Penulis Skenario Terbaik.

dm-player

Tahun 2017 lalu, Mouly Surya menyutradarai sebuah film berjudul Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak yang berhasil memenangkan banyak penghargaan baik di dalam maupun luar negeri di antaranya Grand Prize Tokyo FILMeX, Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2018. Marlina juga terpilih mewakilkan Indonesia dalam Piala Oscar 2019.

Baca Juga: 10 Potret Kamila Andini, Sutradara Perempuan yang Karyanya Mendunia

6. Sheila Timothy

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/lalatimothy

Jika kamu menebak bahwa perempuan kelahiran Jakarta 48 tahun silam ini punya hubungan kekerabatan dengan aktris kawakan, Marsha Timothy, maka tebakanmu benar. Sheila Timothy atau akrab disapa Lala adalah kakak perempuan dari istri Vino G.Bastian tersebut. Berbeda dengan sang adik, Lala memilih untuk terjun ke industri film Indonesia melalui balik layar sebagai seorang produser.

Ia mendirikan rumah produksi, LifeLike Pictures bersama dengan suaminya Luki Wanandi, dan pada awal tahun 2008 memproduseri film pertamanya Pintu Terlarang, yang ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar. Film lain yang juga diproduseri oleh Lala adalah Tabula Rasa, Modus Anomali, Banda the Dark Forgotten Trail, dan Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

7. Gina S. Noer

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/ginasnoer

Tahun ini, nama Gina S.Noer mungkin bisa terbilang sangat sering diperbicangkan. Film Dua Garis Biru, debut Gina sebagai sutradara dan penulis naskah film, tak hanya sukses meraih antusiasme 2 juta lebih masyarakat tapi juga berhasil membawa Gina meraih penghargaan sebagai penulis skenario asli terbaik FFI 2019.

Pemilik nama lengkap Retna Ginatri S. Noer ini mengawali karier profesionalnya sebagai penulis skenario melalui film independen Foto, Kotak dan Jendela pada tahun 2006, yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Ia kemudian melebarkan sayapnya dengan menulis skenario untuk beberapa film populer Indonesia di antaranya Ayat Ayat Cinta, Jelangkung, Hari untuk Amanda, Perempuan Berkalung Sorban, dan Habibie & Ainun.

8. Anggia Kharisma

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/anggiakharisma

Pernah menonton Surat dari Praha, Keluarga Cemara, Filoso Kopi, atau Mantan Manten? Jika iya, kamu mungkin sempat melihat nama Anggia Kharisma di baris credit title sebagai produser. Meski tidak memiliki background pendidikan di bidang film, mantan dokter gigi ini memilih beralih fokus menjadi produser film sesuai dengan passion yang dimilikinya.

Bersama sang suami, Angga Dwi Sangsongko, Anggia kemudian mendirikan sebuah rumah produksi bernama Visinema Pictures di tahun 2008. Anggia Kharisma kemudian memulai debut kariernya di industri perfilman Indonesia pada tahun 2014 dengan memproduseri film Cahaya Dari Timur yang kemudian memenangkan piala citra kategori film panjang terbaik di tahun yang sama. 

9. Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film Indonesiawww.indonesianfilmcenter.com

Shanty Harmayn dikenal sebagai produser film yang sepanjang kariernya sudah memproduksi beberapa judul sebut saja Sang Penari, Pantai Berbisik, Kulari ke Pantai, Garuda di Dadaku, dan Banyu Biru. Tahun lalu, CEO dan co-founder sebuah rumah produksi bernama Base Entertainment ini mengumumkan akan menggandeng Dian Sastrowardoyo sebagai produser dalam rumah produksinya selama 3 tahun ke depan.

Sebagai debutnya, Dian Sastro kini sedang menjalani proses syuting film pertamanya berjudul Guru-guru gokil yang rencananya akan tayang di tahun 2020.

10. Mira Lesmana

Perempuan-Perempuan di Balik Layar Industri Film IndonesiaInstagram.com/mirles

Yang satu ini jelas sudah sangat dikenal oleh masyarakat sebagai produser bertangan dingin. Karya-karya perempuan usia 55 tahun ini pun sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Sebut saja Bebas, Laskar Pelangi, Kulari ke Pantai, hingga yang mungkin paling fenomenal di zamannya yakni Ada Apa Dengan Cinta. Mirles memulai kariernya di sebuah perusahaan periklanan dan kemudian mendirikan Miles Production di tahun 1996. 

Di tengah dominasi para lelaki dalam industri perfilman Indonesia, keberanian para perempuan-perempuan mendobrak stereotype yang telah tumbuh bertahun-tahun menambah semarak dan keberagaman sudut pandang untuk menghasilkan ide-ide yang lebih menarik demi memajukan dan meningkatkan kualitas film Indonesia. Tertarik untuk menjadi selanjutnya?

Baca Juga: Film Terkenal Pertama Karya 5 Sutradara Hits Indonesia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya