Sahabatmu Suka Ngambek? Nih 5 Cara Mengatasinya

Orang yang suka ngambek sebenarnya adalah orang yang tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Dia merasa tidak mendapatkan perhatian cukup dari orang-orang yang berharga baginya. Dia merasa keinginannya tidak terpenuhi. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah memahami karakternya terlebih dahulu.

Jika kita sudah memahaminya, otomatis kita juga akan mengerti apa yang dia inginkan. Dengan memahami karakternya, kita juga tidak akan mudah untuk membenci sahabat kita karena kekurangannya.

Sebagian besar orang tidak akan repot-repot untuk mengerti akar permasalahan dari perselisihan. Sebenarnya orang yang mudah ngambek adalah orang yang ingin didengarkan. Jangan buru-buru judge sahabat kita seperti anak kecil, atau menjauhinya. Bisa saja dia ngambek karena kesalahan kita. Jadi duduklah bersama sahabat, lalu dengarkan keluhannya.

Tanya alasan mendasar yang membuatnya ngambek kepada kita. Jangan langsung melakukan adu argumentasi, meskipun merasa bahwa kamu tidak salah. Mengalahlah terlebih dahulu, dan dengarkan. Jangan terbawa emosi dan ikut hanyut ke dalam amarahnya. Hal ini sekaligus dapat melatih diri kita untuk tetap tenang.

Setelah dia puas melontarkan seluruh unek-uneknya, tentu perasaannya sudah jauh lebih tenang. Di sinilah peran kita masuk untuk memberikan penjelasan kepadanya. Berikan penjelasan yang sejujurnya. Mengapa kita melakukan hal yang membuatnya ngambek. Jika hal itu memang merupakan kesalahan kita, minta maaflah kepadanya.

Buang seluruh gengsi. Karena persahabatan jauh lebih penting. Jika hal itu ternyata merupakan kesalahannya, tegurlah secara lembut dan tidak menghakimi. Jika ternyata semuanya adalah hanya persoalan salah paham, luruskan lalu berikan solusi yang terbaik. Jadilah pihak yang lebih dewasa.

Setelah memberikan penjelasan dan menemukan solusi yang tepat, lakukan introspeksi. Diskusikan bersama sahabat. Berdiskusi dapat membuat kalian saling memahami, di mana letak kekurangannya. Kita juga dapat memberikan saran kepadanya apa yang harus dia ubah. Dengan saling introspeksi, hubungan persahabatan akan terus terjaga.

Kadangkala permasalahan tidak dapat selesai hanya dengan minta maaf dan mendiskusikannya. Ada kalanya ego menghalangi sebuah hubungan dan membuatnya jadi lebih buruk. Jika sudah membuang ego kita lalu berusaha mendekatinya, namun sahabat kita masih saja mempertahankan egonya, berikan dia waktu. Mungkin dia membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya.

Tentu ada rasa khawatir pada diri kita. Bagaimana jika sahabat kita tidak kunjung memperbaiki hubungannya? Namun percayakan semuanya pada sahabat. Jika dia memang sahabat, akan ada waktu di mana dia merindukan kita. Terkadang waktu dapat menjadi obat yang baik untuk menyembuhkan segala luka.