8 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Bopeng, Gak Perlu Risau Lagi!
ilustrasi foto close up wanita (pexels.com/kindelmedia)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekas jerawat berlubang timbul akibat kerusakan dan peradangan yang terjadi pada jerawat lebih dalam dan membentuk struktur berlubang kecil pada permukaan kulit wajah. Kondisi ini juga terbagi tiga, yaitu tipe boxcar ditandai oleh cekungan luas dengan tepi yang tegas pada kulit, sering memiliki penampilan mirip dengan bekas luka cacar air.
Tipe ice pick menggambarkan lubang-lubang kecil, sempit, dan dalam yang menembus kulit secara dalam, memberikan kesan seakan terbentuk oleh tusukan es kecil. Sedangkan bekas luka tipe rolling, yang merupakan yang paling meluas di antara ketiganya, memiliki tepi yang lembut dan berombak.
Kedalaman bekas luka ini bervariasi, menyebabkan kulit tampak tidak merata. Meskipun terkadang sulit untuk sepenuhnya menghilangkannya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki penampilan dan tekstur kulit. Berikut di antaranya yang bisa kamu coba.
1. Coba chemical peeling
ilustrasi facial treatment (pexels.com/polinatankilevitch)Chemical peeling merupakan prosedur medis, di mana suatu larutan kimia yang terkontrol diterapkan pada kulit untuk mengangkat lapisan terluar kulit yang rusak atau kusam. Meskipun terdengar menakutkan, prosedur ini dilakukan oleh seorang dokter kulit yang terampil.
Zat kimia yang dioleskan ke permukaan kulit digunakan untuk mengupas lapisan terluar dalam upaya menghilangkan sel-sel kulit mati. Tujuannya, mengurangi kelainan jaringan bekas luka dan membuka kulit yang lebih segar di bawahnya.
Berbagai zat kimia memiliki kemampuan penetrasi yang bervariasi. Pemilihan zat kimia dan konsentrasinya bergantung pada jenis kelainan jaringan bekas luka. Asam glikolat dan asam salisilat merupakan bahan pengelupas yang paling sering digunakan untuk prosedur ini.
2. Gunakan retinoid
ilustrasi facial treatment (pexels.com/gustavofring)Retinoid bekerja untuk mengatasi jerawat dengan mengatur atau memadukan proses pergantian sel. Perawatan ini juga menghindari penyumbatan pori-pori dan pembentukan benjolan jerawat.
"Penggunaan retinoid dalam jangka waktu yang panjang diyakini mampu merangsang produksi kolagen," kata Brendan Camp, MD, seorang dokter kulit bersertifikat ganda yang berspesialisasi dalam dermatologi medis dan kosmetik di MDCS Dermatology di New York City, dilansir Byrdie.
3. Coba subcision
ilustrasi facial treatment (pexels.com/gustavofring)Subcision melibatkan penyuntikan jarum di bawah bekas luka jerawat untuk memutus ikatan kolagen. Ketika bagian serat di bawah dermis dipotong, bekas luka akan mengangkat dan merangsang produksi kolagen baru.
Beberapa sesi diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Namun, prosedur ini terbukti lebih efektif dalam memperbaiki bekas luka tipe rolling. Menggabungkan subcision dengan prosedur revisi bekas luka lainnya kemungkinan akan memberikan hasil yang lebih optimal.
4. Bersihkan kulit secara mendalam dengan asam salisilat
ilustrasi facial treatment (pexels.com/arinakrasnikova)Asam salisilat merupakan jenis asam beta-hidroksi yang cenderung berinteraksi dengan minyak karena sifatnya yang lipofilik. Ini berarti asam salisilat memiliki kemampuan untuk meresap secara mendalam ke dalam pori-pori dan membersihkannya.
Editor’s picks
Di sisi lain, asam alfa hidroksi seperti asam glikolat dan laktat bersifat hidrofilik, sehingga tidak mampu menembus pori-pori dengan efektif. Namun, kandungan tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam mengelupaskan sel-sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat.
Baca Juga: 5 Produk Back Acne Spray, Atasi Jerawat Punggung dan Badan
5. Coba dermabrasi
ilustrasi facial treatment (pexels.com/khuramnaseemfilms)Dermabrasi adalah tindakan medis di mana lapisan terluar kulit, yaitu epidermis, dihilangkan guna mengubah struktur protein kulit dalam lapisan dermis retikular yang lebih dalam. Dilansir Stylecraze, Swathi E, seorang skin care coach bersertifikat, menjelaskan bahwa proses ini merestruktur kolagen pada dermis papilari tanpa menyebabkan kerusakan pada lapisan dermis retikular.
Metode ini sangat efektif untuk mengatasi bekas luka berjenis rolling atau boxcar. Meskipun demikian, perawatan ini dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari dan berisiko menyebabkan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, setelah menjalani prosedur ini, penting untuk melindungi kulit untuk mencegah terjadinya hiperpigmentasi.
6. Cobalah pengobatan microneedling dengan radio frekuensi
ilustrasi facial treatment (pexels.com/zarnapatel)Melalui microneedling, area-area kecil, sempit, dan permukaan yang mengalami cedera mekanis diciptakan. Tujuannya guna merangsang respons perbaikan, meningkatkan produksi kolagen, serta memperbaiki penampilan bekas luka.
Saat dikombinasikan dengan radio frekuensi, prosedur ini menjadi lebih intens. Energi dilepaskan lebih dalam di dalam kulit untuk memicu respons inflamasi dan produksi kolagen yang lebih kuat.
7. Coba laser resurfacing
ilustrasi laser treatment (pexels.com/khuramnaseemfilms)Laser resurfacing merupakan prosedur yang diterapkan dalam dua cara, yaitu dengan menggunakan metode ablative dan non-ablative. Dalam metode ablative, laser digunakan untuk mengangkat sebagian kecil kulit dengan tujuan menciptakan tekstur yang lebih halus.
Sebaliknya, pada metode non-ablative, laser digunakan untuk menghasilkan panas dan merangsang produksi kolagen. Efek dari laser ini menghasilkan kerusakan yang memulai proses penyembuhan luka. Selain itu, laser ini juga merangsang fibroblas dermal untuk menggantikan kolagen dan elastin yang hilang.
8. Coba fillers
ilustrasi botox treatment (pexels.com/cottonbro)Fillers adalah prosedur yang melibatkan pengisian bekas luka jerawat berlubang untuk mencapai kulit yang tampak merata. Fillers ini dapat meningkatkan jaringan lunak pada area yang diisi.
Asam hialuronat adalah filler yang umum digunakan untuk menambah volume pada bekas luka dan tidak memerlukan waktu pemulihan. Namun, solusi yang diberikan hanya bersifat sementara karena enzim tubuh akan mencerna filler tersebut seiring berjalannya waktu.
Perlu diketahui bahwa tidak semua perawatan akan cocok untuk setiap orang. Berkonsultasi dengan dokter kulit profesional adalah langkah pertama yang paling penting untuk merencanakan perawatan yang tepat untuk mendapatkan kulit lebih baik. Jangan sembarangan, ya!
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Kulit Bersisik, Gunakan Pelembap Kulit!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
