5 Tips Lawan Judgement ala Yuki Kato, Prioritaskan Self Love!
- Yuki Kato ungkap pentingnya self love dalam melawan judgement dari orang lain di IMGS 2024.
- Self love membantu kita mengontrol reaksi terhadap judgement orang lain, menurut cerita Yuki.
- Yuki juga membagikan tips untuk mencintai diri sendiri, termasuk membuat target pribadi yang mengutamakan diri sendiri.
Jakarta, IDN Times - Sebagai seleb dengan segudang aktivitas yang padat, Yuki Kato gak menyangkal bahwa ia kerap mendapatkan judgement dari orang lain. Namun, ia gak pernah menganggap hal tersebut sebagai hambatan.
Dalam Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN yang berlangsung di The Tribrata, Jakarta Selatan pada Selasa (22/10/2024), Yuki Kato ungkap tips praktis dalam melawan judgement dari orang lain. Salah satu kuncinya adalah belajar untuk terus mencintai diri sendiri.
1. Sadari bahwa kita gak bisa mengontrol orang lain
Dalam sesi 'Beyond Labels: Women Shaping Their Existence in Collaboration with: The Maple Media', Yuki bercerita bahwa kehidupan sebagai artis gak terlepas dari komentar yang kurang menyenangkan. Menurutnya, judgement orang lain itu sudah pasti ada.
"Kita akan selalu dapat judgement, padahal kita merasa yang dilakukan udah baik, which is itu normal. Kita gak bisa mengontrol orang lain," kata Yuki.
Dengan kata lain, yang bisa kita lakukan adalah mengontrol reaksi diri sendiri terhadap suatu hal. Hal ini identik dengan istilah stoicism, yang mengajarkan bahwa manusia sejatinya gak bisa mengendalikan sesuatu yang terjadi di luar dirinya.
"Kita hanya bisa kontrol diri sendiri dengan terpaan judgement," lanjutnya.
2. Belajar untuk menerima kebaikan dan keburukan diri sendiri
Self love merupakan salah satu cara yang disebut Yuki membantu kita melawan judgement orang lain. Namun, Yuki juga menyadari bahwa proses mencintai diri sendiri butuh proses.
"Sampai sekarang, aku coba mencintai diri sendiri, semua kebaikan dan keburukan. Kebaikan bukan membuatku jadi sombong. Dengan self love, jadi orang judge seperti apa pun, kita dengerin tapi gak masukin ke hati," kata Yuki.
Ketika ada perilaku atau omongan yang kurang menyenangkan hatinya, Yuki menganggap hal tersebut sebagai bentuk refleksi diri sendiri. Self love menjadi tameng dalam menghadapi judgement.
3. Jangan pernah pura-pura menjadi orang lain
Dari pengalamannya, Yuki bercerita bahwa ia pernah berpura-pura hanya demi diterima oleh orang lain. Bukan hanya berpenampilan, ia sengaja melontarkan candaan yang gak sesuai dirinya supaya merasa fit in dalam suatu komunitas.
"Aku pernah dandan, gak gua banget, tapi ya gua cobain deh supaya gua di-accept. Tapi semenjak pandemik, pandemik membuka pikiran dan mengubah perspektif gua," jelasnya.
4. Coba cari tahu apakah metode self love sudah sesuai atau belum
Tips selanjutnya mencari tahu apakah kita sudah melakukan self love yang sesuai dengan diri sendiri. Emosi manusia cukup kompleks sehingga Yuki menyarankan untuk belajar mencari tahu jati diri.
"Harus tahu jati diri dulu. Misalnya, 'Apa yang mau gua raih?' Apakah kalian mau meraih itu sendiri atau sama pasangan atau sama keluarga? Dari situ, beneran tahu capek atau burnout karena persaingan akan selalu ada. Tapi kan, balik lagi kita overcome-nya mau gimana?" ungkap Yuki.
5. Bikin target pribadi yang bisa menyenangkan diri sendiri
Cara terakhir adalah membuat target pribadi yang mengutamakan diri sendiri. Jangan mudah terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang lain. Itu sebabnya, Yuki mengingatkan untuk selalu meyakinkan diri sendiri.
Ia menerangkan, "Berkali-kali aku ingetin untuk yakin sama diri sendiri, menelaah dan cari tahu kepribadian kita seperti apa. Accept, dirangkul, disayangi dirinya, pikirannya."
Ketika ada orang yang menghakimi, akhirnya self love akan menolong kita untuk tidak menganggap hal tersebut sebagai hambatan. Untuk itu, Yuki lebih fokus pada pencapaian pribadinya daripada ekspektasi orang.
"Gua suka banget maraton. Gak mudah untuk lari sepanjang dan selama itu. Gua mau buktiin sama diri sendiri, 'Gua bisa gak sih?'. Gua selalu aim bahwa garis finish itu tujuan hidup. Gua mau tahu apakah gua bakal nyerah, apakah coba meraih tapi terseok-seok. Jadi, harus ada hobi apa pun itu. Cari dan jadikan hobi kayak suatu hal yang menyenangkan diri sendiri," tutupnya.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025. Survei ini disusun oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.
