“Banyak orang menyikat gigi terlalu cepat atau dengan tekanan berlebihan. Kebiasaan ini justru merusak enamel dan mempercepat gigi menguning,” ungkapnya.
usmile Rilis Odol Parfum, Ketika Perawatan Gigi Jadi Ritual Personal

- Ketika aroma jadi bagian dari cara kita merawat gigiPendekatan usmile terhadap oral care menarik karena tidak berhenti pada fungsi dasar. Mereka melihat bahwa banyak orang hanya berusaha menutupi bau mulut alih-alih mengatasi sumbernya.
- Sebersih teknologi, selembut perawatan sehari-hariSelain inovasi wangi, usmile juga memperlihatkan sisi ilmiah yang kuat melalui teknologi 3D Stain-Removal dan formula berbasis enzim natural.
- Kebiasaan harian yang lebih mudah dengan pendekatan digitalYang membedakan usmile dari banyak brand oral care lainnya adalah cara mereka memahami perubahan pola belanja konsumen.
Di tengah gaya hidup serba cepat, kita sering lupa bahwa kesehatan gigi dan mulut adalah fondasi kecil yang memengaruhi banyak hal, mulai dari rasa percaya diri, kenyamanan berkomunikasi, hingga kualitas hidup sehari-hari. Namun di Indonesia, angka persoalan gigi masih cukup tinggi, lebih dari 56,9 persen masyarakat usia 3 tahun ke atas pernah mengalami masalah gigi dan mulut. Kebiasaan minum kopi, menyukai makanan beraroma kuat, atau menyikat gigi secara tergesa-gesa menjadi bagian dari rutinitas yang tanpa sadar membentuk tantangan baru dalam perawatan oral.
Dalam lanskap inilah, usmile, brand global dengan lebih dari 700 paten teknologi, hadir membawa sesuatu yang berbeda. Bukan sekadar produk baru, tetapi pendekatan baru dalam merawat gigi yang lebih menyenangkan, lebih personal, dan tetap berlandaskan sains. Michelle, Country Manager usmile Indonesia & Malaysia, menyebut bahwa esensi inovasi bukan pada kecanggihannya, melainkan bagaimana ia membantu orang merawat gigi dengan cara yang relevan dan aman.
1. Ketika aroma jadi bagian dari cara kita merawat gigi

Pendekatan usmile terhadap oral care menarik karena tidak berhenti pada fungsi dasar. Mereka melihat bahwa banyak orang hanya berusaha menutupi bau mulut alih-alih mengatasi sumbernya. Dalam sesi edukasi, drg. Aswar Sandi menjelaskan penyebab umum, seperti plak, sisa makanan, hingga noda dari kopi, teh, atau rokok.
Di sinilah konsep “odol parfum” milik usmile terasa seperti napas baru, pasta gigi yang tidak hanya membersihkan, tetapi juga memberikan aroma tahan lama hingga 12 jam, berkat kombinasi zinc glycinate, apple polyphenols, dan food-grade fragrance dari Swiss. Pilihan variannya ada Juicy Grape, Frosted Camellia, dan Green Tea, dibuat bukan untuk gimmick, tetapi untuk memberi pengalaman sehari-hari yang terasa lebih personal dan menyenangkan.
Yang menarik, aroma ini tidak hanya “menambah wangi”, tetapi bekerja menetralkan gas sulfur dari makanan berbau tajam. Dengan kata lain, rasa segar tidak lagi sekadar ilusi.
2. Sebersih teknologi, selembut perawatan sehari-hari

Selain inovasi wangi, usmile juga memperlihatkan sisi ilmiah yang kuat melalui teknologi 3D Stain-Removal dan formula berbasis enzim natural. Berfungsi seperti smart cleaner, ia menargetkan noda kopi atau teh tanpa mengikis enamel, sesuatu yang sering dikhawatirkan pengguna pasta gigi pemutih.
Untuk kebutuhan yang lebih intensif, usmile meluncurkan Repair White Toothpaste, kombinasi F-CaP technology, hydroxyapatite (HAP), serta Triple Natural Enzyme (papain & lysozyme). Formula ini membantu memperbaiki enamel pada level mikro dan membuat permukaan gigi lebih licin sehingga memantulkan cahaya lebih baik dalam waktu 7 hari penggunaan teratur.
Teknologi ini tidak dihadirkan sebagai “jalan pintas” untuk memutihkan gigi, melainkan sebagai perawatan yang lembut, aman, dan relevan bagi pemilik gigi sensitif, pengguna behel, atau mereka yang rutin minum kopi namun ingin mempertahankan warna gigi tetap cerah.
3. Kebiasaan harian yang lebih mudah dengan pendekatan digital

Yang membedakan usmile dari banyak brand oral care lainnya adalah cara mereka memahami perubahan pola belanja konsumen. Michelle menegaskan, bahwa generasi milenial dan gen Z kini jauh lebih nyaman membeli kebutuhan personal melalui e-commerce.
Karena itu, usmile memulai peluncuran mereka melalui kanal digital, bukan sekadar strategi marketing, tetapi bentuk adaptasi terhadap cara konsumen modern merawat diri. Momentum akhir tahun dan tren Harbolnas ikut dimanfaatkan untuk mengedukasi lebih banyak orang tentang perawatan gigi yang praktis dan berbasis sains.
“Tujuan kami bukan semata menghadirkan produk, tetapi membantu membangun kebiasaan baru dalam merawat gigi,” ujar Michelle.
Pendekatan ini memperlihatkan ambisi usmile untuk menjadikan oral care sebagai bagian kecil namun penting dari gaya hidup, mudah diakses, mudah dipahami, dan mudah dijalankan. Selain pasta gigi, usmile juga melengkapi diri dengan rangkaian lengkap mulai dari sikat gigi elektrik, water flosser, mouthwash, benang gigi, hingga lini khusus anak.
Pada akhirnya, apa yang dihadirkan usmile bukan sekadar inovasi “odol parfum”, tetapi cara baru memandang kesehatan gigi yang lebih dekat, lebih humanis, dan lebih menyenangkan dalam keseharian. Dengan perpaduan edukasi, teknologi, dan pengalaman sensoris yang lembut, usmile mengajak kita untuk menjadikan rutinitas menyikat gigi bukan sekadar kewajiban dua menit, tetapi ritual sederhana yang membuat tubuh dan pikiran terasa lebih segar.


















