Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wike Frinidya pada Kelas Keliling Anti Kekerasan terhadap Perempuan di UPN Surabaya. 27 November 2019. IDN Times/Fajar Laksmita

Surabaya, IDN Times - Wike Frinidya adalah ahli self defense dari komunitas Women Self Defense of Kopo Ryu (WSDK) Surabaya. Wike, yang berlatar belakang sebagai dokter estetika ini ditemui pada (27/11/2019) di UPN Surabaya dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

Wike membagikan kisahnya mulai dari awal mula bergabung sampai sekarang aktif memberikan pelatihan dan seminar tentang self defense. Bagaimana kisah Wike untuk membekali perempuan dengan pelatihan self defense? Yuk, simak pada artikel di bawah ini!

1. Berangkat dari peristiwa perempuan yang diperkosa dalam angkot tahun 2005 di Bandung, WSDK tempat Wike bernaung mulai fokus pada ilmu bela diri self defense khusus perempuan

Wike Frinidya pada Kelas Keliling Anti Kekerasan terhadap Perempuan di UPN Surabaya. 27 November 2019. IDN Times/Fajar Laksmita

Wike bergabung dengan WSDK karena tertarik dengan latar belakang organisasi ini yang berfokus pada bela diri khusus perempuan. Awalnya, pendiri WSDK merasa iba saat mengetahui ada korban perkosaan yang dilakukan dalam angkot tahun 2005 di Bandung. Kemudian pendiri, sekaligus guru dari Wike ini akhirnya meramu seni bela diri khusus untuk perempuan dengan cara yang praktis. 

"Semua orang bisa melakukan ilmu-ilmu self defense dengan mudah, tekniknya simpel. Awal mulanya dari situ lama-lama berkembang, kemudian saya ditaruh di Surabaya. Beliau berpesan kepada saya untuk dikembangkan di Surabaya karena angka kejahatan naik. Lalu ada kerja sama juga dari Jujitsu World and Federation, karena organisasi ini sifatnya internasional jadi mereka mendukung WSDK. WSDK juga gak di Surabaya aja, ada di Bandung dan Jakarta serta Medan," tambah Wike.

2. Kalau kita sudah tahu teknik bela diri, laki-laki akan berpikir dua kali apabila ingin mengganggu

Editorial Team

Tonton lebih seru di