Setiap manusia mempunyai sisi positif dan negatif. Begitu juga pasangan kita. Bila kamu menerima kelebihannya, maka sepantasnya kamu juga harus siap menerima kekurangannya, selama kamu memang bisa menolerirnya.
Walaupun terkadang sikap negatifnya terasa sangat menyebalkan, namun selama kamu merasa bahwa kamu masih bisa menerimanya, maka teruskanlah. Tetapi, jika memang tak bisa, maka putus bisa menjadi jalan keluarnya. Berikut ini adalah tips menyikapi sikap negatif pasangan. Yuk, pahami!
Sikap negatif yang tak sampai merugikanmu dan masih bisa termaafkan, serta membuat hubungan asmara berjalan tanpa kendala, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk tetap menerimanya.
Negatif ini bisa jadi kebiasaannya tidak sama denganmu, seperti membuang sampah sembarangan, tidur mengorok, malas mandi, dan lain sebagainya, yang membuatmu merasa bahwa kebiasaan buruknya tersebut sebagai sisi negatif dari pasanganmu.
Setelah sukses melalui tahap menerima kebiasaan buruk dari pasangan, maka selanjutnya kamu mempunyai hak untuk membantunya, supaya menjadi pribadi yang lebih baik.
Sebagai contoh, kamu membantunya untuk mengubah kebiasaan joroknya, sehingga dia merasa bahwa menjaga kebersihan akan membawa dampak yang baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Contoh lainnya, jika dia kurang memperhatikan sopan santun, maka kamu mempunyai hak untuk membantunya supaya menjadi pribadi yang lebih beretika.
Dalam menghadapi sikap negatif dari pasangan, terkadang kamu perlu memahami bahwa pasanganmu hanyalah manusia biasa, seperti halnya dirimu. Mungkin terdapat beberapa hal yang seolah telah melekat dan tak dapat lepas dari dirinya, begitupun juga kebiasaan dan karakterisitik pada dirimu yang sulit diubah.
Ada kalanya kamu harus benar-benar mengerti bahwa pasanganmu jauh dari kesempurnaan, begitupun juga dirimu. Oleh karena itu, selama kamu bisa menerimanya dan tak sampai membuat kamu terganggu secara berlebihan, maka kamu harus belajar menerimanya.
Bila sikap negatif dari pasanganmu bersifat kekerasan atau tak ragu untuk menyakitimu dalam bentuk fisik, maka jangan pernah takut untuk melawannya. Melawan ini bukan berarti kamu ikut melakukan kekerasa fisik, melainkan kamu bisa melaporkan perbuatannya pada kekuargamu dan pihak berwajib, agar mereka sama-sama membantumu untuk keluar dari belenggu kekerasan.
Jangan mau diperbudak cinta dengan risiko terluka batin, fisik, maupun fikiran. Hidupmu terlalu berharga untuk orang yang tidak menghargai perasaanmu.
Orang yang melakukan perselingkuhan, akan selalu diulangi. Ini seperti halnya penyakit yang bisa kambuh kapan pun dan sulit diobati hingga sembuh.
Jika kamu tak kuat untuk menghadapinya, kamu harus bersikap tegas, antara membuat perjanjian atau memilih untuk berpisah. Jika dia tetap melanggar perjanjian, maka kamu bisa memilih perpisahan. Walaupun perpisahan terasa sangat menyakitkan, namun jika hubungan tetap diteruskan, yang ada hanya bisa merugikan dirimu sendiri.
Beberapa tips di atas bisa kamu lakukan untuk menyikap sikap negatif dari pasangan. Hadapilah dengan penuh pertimbangan dan jangan mau terlibat dengan toxic relationship.