7 Tips Menanggapi Hidup yang Rasanya Tertinggal dari Orang Lain

Dalam era media sosial yang serba cepat ini, tidak jarang kita merasa hidup kita tertinggal jauh dari orang lain. Banyak dari kita yang mengalami perasaan ini, terutama saat melihat teman seumuran sudah sukses dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari karier, keluarga, hingga pendidikan.
Jika kamu pernah merasakan hal ini, tenang saja, kamu tidak sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh tips yang bisa membantu kamu menghadapi perasaan ini dan menjalani hidup lebih baik.
1. Fokus pada proses, bukan hasil akhir

Seringkali kita hanya melihat pencapaian orang lain tanpa memahami usaha mereka. Ini membuat kita merasa gagal atau tidak cukup baik. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki proses dan waktunya masing-masing. Daripada membandingkan hasil akhir, fokuslah pada proses yang kamu jalani.
Lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini untuk mencapai tujuanmu esok hari. Misalnya, jika kamu ingin menjadi penulis, jangan khawatir tentang kapan buku kamu akan terbit. Sebaliknya, fokuslah menulis setiap hari. Perlahan tapi pasti, hasilnya akan mengikuti. Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu terbebani oleh standar kesuksesan orang lain.
2. Jauhi kebiasaan membandingkan diri

Membandingkan diri dengan orang lain adalah sumber utama perasaan tertinggal. Setiap kali kamu melihat pencapaian orang lain dan merasa minder, ingatkan diri bahwa hidup bukan perlombaan. Apa yang kamu lihat di media sosial adalah potongan terbaik dari hidup seseorang. Kamu mungkin tidak tahu apa saja yang mereka hadapi di balik layar.
Cobalah untuk lebih fokus pada dirimu sendiri. Buatlah daftar pencapaian yang sudah kamu raih, sekecil apa pun itu. Ini akan membantu kamu melihat seberapa jauh kamu telah berkembang dan betapa banyak yang sudah kamu capai. Tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain.
3. Tetapkan tujuan yang realistis

Menetapkan tujuan yang terlalu tinggi bisa membuat kamu merasa gagal. Ini juga bisa memperparah perasaan bahwa kamu tertinggal dari orang lain. Buatlah tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan situasimu saat ini. Jangan takut memulai dari langkah kecil.
Misalnya, jika kamu ingin memulai bisnis, kamu tidak harus langsung memikirkan omzet milyaran rupiah. Mulailah dengan mencari ide bisnis yang sesuai dengan minatmu. Lalu, kembangkan rencana bisnis sederhana dan mulai dari skala kecil. Dengan tujuan yang realistis, kamu akan merasa lebih termotivasi dan tidak mudah menyerah.
4. Syukuri apa yang sudah kamu miliki

Rasa tidak puas muncul karena kita terlalu fokus pada apa yang belum kita capai. Bukan pada apa yang sudah kita miliki. Menghargai hal-hal kecil dalam hidup bisa membantu kamu merasa lebih tenang dan bahagia. Buat kebiasaan untuk mencatat hal-hal yang kamu syukuri setiap hari.
Misalnya, kamu bisa menuliskan tiga hal yang membuatmu bersyukur setiap malam. Ini bisa berupa hal sederhana seperti cuaca cerah, pekerjaan lancar, atau waktu berkualitas dengan keluarga. Dengan berlatih bersyukur, kamu akan lebih mudah melihat sisi positif dari kehidupan.
5. Kelola ekspektasi dengan bijak

Sering kali kita memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri. Ini bisa menjadi sumber stres ketika ekspektasi tersebut tidak tercapai. Penting untuk mengelola ekspektasi dengan bijak. Jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi, karena ini hanya akan membuat kamu merasa tertekan dan kecewa.
Jika kamu merasa tertinggal, tinjau kembali ekspektasi yang kamu miliki. Mungkin ekspektasi tersebut tidak realistis atau terlalu dipengaruhi oleh standar orang lain. Cobalah untuk lebih fleksibel dan bersikap lebih realistis terhadap dirimu sendiri. Ini akan membuat kamu lebih bisa menikmati setiap proses yang kamu jalani.
6. Jaga kesehatan mental dan fisik

Perasaan tertinggal bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik sangat penting. Luangkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, meditasi, dan melakukan aktivitas yang kamu nikmati.
Selain itu, jangan ragu mencari bantuan profesional jika merasa perlu. Konseling atau terapi dengan psikolog bisa membantu mengatasi perasaan cemas dan tertekan. Ingat, menjaga kesehatan mental adalah investasi penting untuk kesejahteraan jangka panjang.
7. Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri

Setiap orang memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Alih-alih mencoba menjadi seperti orang lain, lebih baik fokus pada menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Kenali kelebihan dan kelemahanmu, lalu kembangkan potensi yang kamu miliki.
Misalnya, jika kamu berbakat dalam desain grafis, kembangkan keterampilanmu di bidang tersebut. Jangan terlalu khawatir tentang hal-hal yang bukan keahlianmu. Dengan fokus pada apa yang kamu bisa, kamu akan lebih mudah merasa puas dan percaya diri. Ini juga akan membantu kamu menemukan jalanmu sendiri menuju kesuksesan.
Merasa tertinggal dari orang lain adalah hal yang wajar. Namun, penting untuk tidak terjebak dalam perasaan tersebut. Fokuslah pada dirimu sendiri, tetapkan tujuan yang realistis, dan syukuri setiap langkah kecil yang kamu ambil. Dengan begitu, kamu bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dan penuh makna.