TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Hal Ini Harus Diperhatikan untuk Kamu yang Hobi Naik Gunung

Pendaki pemula harus tahu ini! #IDNTimesMen

Ilustrasi naik gunung (unsplash.com/Holly Mandarich)

Mendaki gunung sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja pun mulai aktif mencoba hobi yang satu ini. Mendaki gunung di era sekarang pun sudah lebih mudah berkat fasilitas dan akses yang semakin bagus di setiap basecamp pendakian. Dalam hal riset informasi, para pendaki kini juga semakin dimudahkan.

Jika dahulu seorang pendaki harus membaca manual book setebal ratusan halaman hanya sekadar untuk mendaki satu gunung, sekarang cukup dengan mengakses artikel di laman website, kita sudah mendapatkan banyak informasi yang membimbing kita dalam persiapan pendakian.

Namun, sebelum benar-benar memulai pendakian, tentu ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan oleh calon pendaki. Mengingat, medan yang akan kita lalui ketika hendak mendaki gunung cukup ekstrem sehingga memerlukan persiapan yang matang agar terhindar dari bahaya. Jika ingin memulai hobi yang satu ini, berikut adalah beberapa hal yang harus kalian perhatikan dan siapkan sebelum mulai mendaki gunung.

1. Olahraga sebelum mendaki

Ilustrasi olahraga (pexels.com/Niko Twisty)

Olahraga kecil sebelum memulai pendakian cukup penting dilakukan agar otot-otot kaki tidak kaku ketika sedang mendaki. Sudah banyak kasus pendaki yang mengalami keram otot dikarenakan persiapan yang kurang matang atau tidak pernah berolahraga sebelumnya.

Selain melatih otot, berolahraga sebelum mendaki gunung juga dapat melatih pernapasan kita agar tidak mudah lelah ketika sedang mendaki. Jangan lupa untuk rutin melakukannya!

2. Menyiapkan peralatan seusai standar pendakian

Ilustrasi peralatan mendaki (Freepik.com)

Sebuah survei menjelaskan jika kebanyakan kecelakaan ketika mendaki gunung disebabkan karena peralatan mendaki yang tidak memenuhi standar keamanan. Pendaki dengan jam terbang rendah memang sering kali mengabaikan hal ini. Ditambah dengan rasa malas untuk mencari informasi yang tentunya akan sangat merugikan bagi pendaki itu sendiri.

Ketika hendak memulai pendakian setidaknya kita perlu menyiapkan peralatan berupa sepatu trecking, tas carier, matras, sleeping bag, jaket tebal, baju ganti, tenda double layer, headlamp dan beberapa peralatan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Belanja logistik

Ilustrasi belanja logistik (freepik.com/rawpixel.com)

Logistik atau keperluan makanan, vitamin dan minuman selama pendakian juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Sesuaikan logistik dengan kebutuhan pribadi dan kelompok.

Namun, dahulukan keperluan logistik pribadi agar kita tidak menyusahkan anggota kelompok yang lain. Pastikan semua logistik yang kamu perlukan sudah kamu beli dan siapkan.

4. Belajar manajemen logistik

Ilustrasi pengaturan (Pexels.com/Picjumbo.com)

Jika sudah membeli persiapan logistik yang cukup, selanjutnya kita tinggal belajar bagaimana cara manajemen logistik. Mengatur logistik agar sesuai dengan kebutuhan penting untuk dilakukan oleh para pendaki.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan logistik selama pendakian. Terapkan dalam diri, lebih baik memiliki logistik yang berlebih daripada harus kekurangan

Baca Juga: 9 Rekomendasi Tenda Terbaik Buat yang Hobi Camping dan Naik Gunung

5. Melakukan packing sesuai kebutuhan

Ilustrasi packing (Pexels.com/Ravindra rawat)

Proses packing logistik dan alat-alat pendakian ke dalam tas carrier akan sangat menentukan kenyamanan kita saat mendaki gunung. Penempatan membawa barang juga harus diperhatikan, gak asal taruh dan bawa.

Usahakan untuk menempatkan beban paling berat di bagian paling bawah tas carrier. Kemudian barang dengan berat sedang di atasnya, serta barang yang paling ringan di posisi paling atas tas carrier.

6. Belajar navigasi

Ilustrasi navigasi (Unsplash/Samuel Chenard)

Jika kalian merupakan anggota pencinta alam atau setidaknya pernah melakukan pelatihan survival, maka perihal navigasi tak akan menjadi masalah. Ini salah satu yang krusial bila kamu mengalami masalah saat pendakian, apalagi tersesat.

Bagaimana jika kalian masih awam perihal navigasi? Jangan khawatir! Kalian cukup membawa kompas dan GPS offline yang bisa kalian unduh melalui smartphone masing-masing. Untuk berjaga-jaga, usahakan juga untuk mempelajari cara membaca arah mata angin melalui bayangan matahari.

7. Latihan mendirikan tenda

Ilustrasi tenda (unsplash.com/Michael Guite)

Pastikan kalian sudah menguasai cara untuk mendirikan tenda sebelum memulai pendakian. Banyak sekali kasus di mana seorang pendaki belum bisa memasang tenda ketika sudah sampai di camping ground.

Hal tersebut tentu saja akan menyita waktu istirahat kalian. Alih-alih tertidur dengan nyenyak, kalian justru hanya akan sibuk memasang frame-frame tenda yang rumit.

8. Mencari teman pendakian yang berpengalaman

Ilustrasi pendakian (pexels.com/Eric Sanman)

Memilih teman pendakian dengan jam terbang tinggi akan sangat membantu bagi pendaki pemula. Kalian tidak perlu capek-capek mencari informasi tentang persiapan dan jalur pendakian karena teman kalian yang berpengalaman tentu akan membimbing kalian.

Usahakan untuk memilih teman yang sudah pernah mendaki gunung yang akan kalian tuju. Kamu akan merasa lebih aman dan nyaman saat melakukannya. Saat kamu sudah memiliki jam tinggi, lakukan hal serupa kepada temanmu yang pemula.

9. Memilih waktu yang tepat

Ilustrasi hiking (Pixabay/Free-Photos)

Pemilihan waktu akan sangat memengaruhi kenyamanan ketika mendaki gunung. Usahakan memilih waktu pendakian pada rentang bulan April-Oktober ketika musim kemarau.

Karena, ketika kalian mendaki pada musim penghujan, kondisi medan akan sangat licin dan berbahaya. Sehingga tidak aman bagi pendaki pemula. Ini harus menjadi perhatian kamu sebelum mendaki.

Baca Juga: Catat! Inilah 10 Merek Sepatu Gunung Pria Paling Recommended

Writer

Bandhu Manhistha

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya