Biografi Band Muse, Grup Rock Alternatif Ternama Asal Inggris

Grup musik rock alternatif asal Inggris, Muse, dijadwalkan akan tampil di Jakarta pada Jumat, 19 September 2025 di Carnaval Ancol. Kabar ini diketahui setelah akun Instagram @muse mengunggah poster konser bertajuk "Muse Live in Jakarta" pada 12 Juni lalu.
Muse terakhir kali menggelar konser di Jakarta pada 2007 atau 18 tahun lalu. Konser Muse di Indonesia kali ini adalah bagian dari rangkaian perayaan 10 edisi festival musik Hammersonic yang rencananya digelar pada 2026. Sebelumnya, Hammersonic telah menghadirkan nama-nama lainnya seperti Green Day, Saosin, dan Foo Fighters.
Berikut rangkuman biografi Muse, mulai dari awal pembentukan hingga perjalanan mereka sebagai grup musik. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Awal terbentuknya band Muse

Awal 1990-an merupakan titik mula Muse terbentuk. Ketiga personel Muse—Matthew Bellamy, Dominic Howard, dan Chris Wolstenholme—bersekolah di Teignmouth Community College, Devon, Inggris.
Matt bergabung setelah lolos audisi sebagai gitaris di grup musik milik Dom yang awalnya bernama Carnage Mayhem. Ia juga menjadi vokalis dan penulis lagu. Sedangkan Chris merupakan drummer grup lain yang kemudian diminta untuk bergabung sebagai bassist.
Kemudian, mereka membentuk band bernama Gothic Plague dan diubah menjadi Rocket Baby Dolls. Band tersebut mengadopsi gaya bermusik goth-glam yang identik dengan budaya post punk yang lebih gelap dan misterius.
Pada 1994, mereka memenangkan kompetisi band lokal, yakni Battle of the Bands. Saat itu, ketiganya merayakan kemenangan dengan merusak peralatan musik sebagai bentuk protes dan statement dari mereka.
Mereka pun akhirnya memilih nama baru, yakni Muse yang dipilih karena singkat dan mudah ditampilkan di poster.
Pada 1998, Muse merekam EP pertama mereka berjudul Muse di Sawmills Studio dengan label Dangerous Records. EP kedua mereka, Muscle Museum, langsung meraih posisi ketiga di tangga lagu indie dan mulai menarik perhatian media-media Inggris.
2. Debut album Showbiz dan awal kepopuleran band Muse

Pada September 1999, Muse resmi merilis album debut mereka bertajuk Showbiz yang diproduseri oleh John Leckie dan Paul Reeve. Album debut ini menampilkan karakter awal dari Muse: Vokal falseto Matt, gitar melankolis, dan sensasi alt-rock yang cukup kentara.
Dua belas nomor pada album debut ini membawa tema lirik yang berkisar pada kekuatan, tekanan sosial, dan konflik pribadi. Contohnya yang terdengar di lagu Sunburn dan Falling Down.
Kesuksesan debut album Showbiz sukses membawa Muse tampil di festival besar seperti Glastonbury dan Reading Festival. Muse juga sempat menjalani tur Eropa, Jepang, Australia, hingga mendampingi band besar seperti Foo Fighters, Skunk Anansie, dan Red Hot Chili Peppers.
Meski sempat dikritik sebagai tiruan dari Radiohead, Muse tetap mendapat banyak pujian atas kemampuannya membangun atmosfer teatrikal di atas panggung.
3. Perjalanan dan perkembangan band Muse

Muse telah menjalani 20 tahun lebih di industri musik dunia. Setelah sukses dengan Showbiz, Muse merilis banyak album hingga 2025, di antaranya.
1. Showbiz (1999)
Showbiz merupakan album debut Muse dengan tema tekanan emosional hingga pencarian identitas. Para pendengar musik sempat membandingkannya dengan Radiohead, tetapi Muse tetap memiliki identitas yang jelas lewat lirik-lirik ekspresif dan riff gitar yang tajam.
2. Origin of Symmetry (2001)
Album kedua Muse ini membawa fusion progressive dan hard rock yang diproduksi secara lebih eksperimental. Judul album ini terinspirasi dari buku Hyperspace karangan Michio Kaku.
Selain itu, album ini dianggap menjadi titik balik Muse yang sebelumnya dalam bayang-bayang Radiohead. Muse seolah memberikan statement pada album Origin of Symmetry bahwa mereka memiliki identitas yang unik dengan aksen teatrikal.
3. Absolution (2003)
Album Absolution dirilis pada September 2003. Pada album ini, Muse menawarkan lagu-lagu alternatif, progressive rock, hingga art-rock melalui orkestra yang dipakai pada lagu Butterflies dan Hurricanes.
Tema album Absolution berkisar pada konflik politik, khususnya dipengaruhi oleh perang Irak dan teori konspirasi 9/11. Hasilnya, album ini sukses membawa Muse ke konser-konser besar seperti Glastonbury 2004.
4. Black Holes and Revelations (2006)
Album ini diluncurkan pada Juli 2006 dengan membawa pengaruh musik elektronik, space rock, dan tema-tema politik seperti invasi alien hingga konspirasi pemerintah. Lewat album ini, Muse sukses menggelar tur besar di Wembley hingga meranang sebuah panggung berkonsep futuristik.
5. The Resistance (2009)
Lewat album The Resistance, Muse menawarkan kombinasi rock, klasik, dan progressive dengan tema besar tentang perlawanan, kontrol sosial, dan distopia. Contohnya yang terdengar di lagu Uprising, Undisclosed Desires, dan Exogenesis. Muse pun meraih Grammy Best Rock Album untuk album ini.
6. The 2nd Law (2012)
Muse bereksperimen dengan mencampurkan unsur rock sinematik, elektronik, hingga dubstep lewat album The 2nd Law yang resmi dirilis pada Oktober 2012. Album ini membawa tema lirik tentang energi, kapitalisme, hingga psikologi manusia modern yang penuh dengan kritik sosial.
Album The 2nd Law mendapat pujian karena dinilai cukup berani dan proses produksinya yang dianggap sinematik. Namun, album ini juga dikritik karena terasa terlalu campur aduk dan seperti kehilangan arah.
7. Drones (2015)
Muse merilis album Drones pada 2015 dengan konsep tentang perang militer dan distopia. Album ini sempat menempati peringkat ke-38 di Rolling Stone 2015 dan dianggap yang paling keras serta politis ketika itu.
8. Simulation Theory (2018)
Album ini membawa konsep sound synthwave-pop futuristik yang dibalut dengan elemen 80-an dan pop cyberpunk. Meski sempat mencapai tangga nomor satu di Inggris, album ini membuat fans terpecah antara yang menyukai inovasi ini dan merindukan rock klasik Muse.
9. Will of the People (2022)
Muse merilis album Will of the People pada Agustus 2022 dengan membawa semangat eksplorasi ke genre yang lebih luas, yakni alternative rock, glam, heavy, dan arena rock. Album ini membawa tema sosial politik seperti kekuasaan, penindasan, dan krisis dunia.
4. Daftar lagu Muse paling populer

Berikut daftar lagu-lagu Muse paling populer yang mungkin sudah tidak asing di telingamu, yaitu:
Starlight (2006)
Uprising (2009)
Supermassive Black Hole (2006)
Madness (2012)
Hysteria (2003)
Knights of Cydonia (2006)
Time is Running Out (2003)
Undisclosed Desires (2009)
Demikianlah biografi Muse, grup musik rock alternatif asal Inggris yang telah mendunia dan menggelar konser di Jakarta pada September 2025.