Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Memulai Obrolan yang Menyenangkan dan Berkesan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Mikhail Nilov)

Memulai obrolan dengan orang baru sering kali bikin grogi. Kamu mungkin takut salah bicara atau kehabisan topik. Padahal, obrolan pertama sangat menentukan kesan awal seseorang terhadapmu.

Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membangun suasana hangat sejak awal. Obrolan yang menyenangkan bisa membuka jalan menuju pertemanan, kolaborasi, bahkan peluang karier. Yuk, simak tujuh cara jitu memulai obrolan yang bikin lawan bicaramu terkesan!

1. Gunakan pertanyaan ringan sebagai pembuka

ilustrasi berbicara (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Andres Ayrton)

Pertanyaan sederhana seperti "Kamu kerja di bidang apa?" atau "Kamu sering datang ke acara seperti ini?" bisa jadi pemantik awal yang efektif. Topik ringan membuat orang lebih nyaman membuka diri tanpa merasa diinterogasi. Hindari pertanyaan pribadi yang terlalu dalam di awal percakapan.

Dengan pertanyaan ringan, kamu menciptakan ruang aman untuk berbagi. Lawan bicaramu merasa dihargai dan tidak tertekan. Ini membuat obrolan berkembang secara alami ke topik yang lebih menarik.

2. Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah

ilustrasi berbicara (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Samson Katt)

Senyum tulus dan kontak mata yang wajar menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk berbicara. Bahasa tubuh yang terbuka—seperti posisi tubuh menghadap lawan bicara—bisa mencairkan suasana. Hindari menyilangkan tangan atau terlihat gelisah karena memberi kesan defensif.

Gestur tubuh yang positif membangun rasa percaya. Kamu tampak hangat dan mengundang, membuat orang lain lebih mudah merespons. Sikap tubuh yang baik juga membantu menjaga alur obrolan tetap menyenangkan.

3. Cari kesamaan untuk dijadikan topik

ilustrasi berbicara (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Keira Burton)

Saat menemukan kesamaan, seperti hobi, tempat asal, atau selera musik, kamu bisa mengembangkannya jadi bahan obrolan seru. Orang cenderung lebih antusias berbicara tentang hal-hal yang mereka sukai. Ini jadi kesempatan emas untuk mengikat koneksi.

Kesamaan juga membuat obrolan lebih akrab dan terasa relevan. Dari satu topik, obrolan bisa melebar ke pengalaman pribadi atau rekomendasi menarik. Tanpa terasa, kamu sudah membangun chemistry yang kuat.

4. Jangan takut memberi pujian tulus

ilustrasi berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)

Pujian ringan seperti "Aku suka gayamu" atau "Wah, kamu pintar menjelaskan sesuatu" bisa memecah kebekuan. Pastikan pujian yang kamu berikan tulus dan relevan dengan konteks obrolan. Hindari pujian yang terkesan dibuat-buat atau terlalu personal.

Pujian yang tepat bisa meningkatkan suasana hati lawan bicaramu. Mereka akan lebih terbuka dan menghargai perhatianmu. Ini menciptakan hubungan yang lebih positif sejak awal percakapan.

5. Dengarkan dengan aktif dan beri tanggapan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)

Mendengarkan bukan sekadar diam, tapi juga menunjukkan bahwa kamu memperhatikan. Berikan tanggapan singkat atau pertanyaan lanjutan untuk menunjukkan minatmu. Misalnya, "Serius? Terus, setelah itu kamu ngapain?"

Respons aktif menunjukkan bahwa kamu hadir sepenuhnya dalam obrolan. Lawan bicara pun merasa dihargai dan dilibatkan. Ini membuat percakapan menjadi dua arah, bukan monolog sepihak.

6. Manfaatkan situasi atau lingkungan sekitar

ilustrasi berbicara (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Artem Podrez)

Gunakan hal-hal di sekitarmu sebagai bahan pembuka. Misalnya, "Kopinya enak ya" atau "Kamu juga ikut seminar barusan?" Situasi bersama menciptakan konteks alami yang memudahkan obrolan.

Kamu bisa berimprovisasi dari hal kecil menjadi percakapan menarik. Misalnya, dari membahas makanan, beralih ke topik traveling atau preferensi kuliner. Ini membuat obrolan lebih cair dan santai.

7. Tawarkan cerita ringan dari pengalaman pribadi

ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)

Berbagi cerita yang lucu atau relatable bisa membuka percakapan dengan gaya yang menyenangkan. Pilih cerita yang ringan dan tidak terlalu panjang agar tidak membosankan. Cerita yang jujur dan spontan sering kali lebih mengena.

Dengan berbagi pengalaman, kamu menunjukkan sisi manusiawimu. Ini membuatmu tampak ramah dan mudah didekati. Lawan bicaramu pun akan terdorong untuk berbagi balik.

Memulai obrolan memang bisa terasa menegangkan, tapi dengan cara yang tepat, suasana jadi lebih hangat dan nyaman. Kunci utamanya ada pada ketulusan dan keinginan untuk terhubung. Coba praktikkan tips-tips ini, dan rasakan sendiri perbedaannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us