Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hadapi Tantangan Zaman, Gen Z Dituntut Perkuat Growth Mindset

Temu Wicara bertema “Gugah Jiwa Nusantara” yang diselenggarakan untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya growth mindset sebagai bekal generasi muda menghadapi berbagai tantangan zaman. (Dok. Istimewa)
Temu Wicara bertema “Gugah Jiwa Nusantara” yang diselenggarakan untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya growth mindset sebagai bekal generasi muda menghadapi berbagai tantangan zaman. (Dok. Istimewa)

Pesatnya kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi saat ini, membuat generasi muda Indonesia menghadapi beragam problematika, seperti tekanan sandwich generation, persaingan tak sehat, adu eksistensi di media sosial, hingga ancaman teknologi artificial intelligence (AI).

Praktisi Komunikasi dan Human Resources, Mala Ekayanti, menilai jika masalah itu harus bisa dihadapai generasi muda agar tetap punya daya saing. Alhasil, dia meminta anak muda berani mendobrak tembok-tembok pembatas pemikiran tentang kemampuan diri, sehingga menjadi pribadi yang berkeinginan kuat untuk berkembang.

Cara terbaik yang menurutnya efektif adalah dengan meningkatkan growth mindset atau pemikiran yang bertumbuh. Hal itu disebut bisa membantu mereka menemukan potensi diri yang tak terbatas.

1. Kehadiran AI jangan dijadikan ancaman bagi Gen Z

Artificial General Intelligence sebagai sebuah kecerdasan super (Pixabay/Seanbatty)
Artificial General Intelligence sebagai sebuah kecerdasan super (Pixabay/Seanbatty)

Namun demikian, Mala Ekayanti menilai jika growth mindset harus dilatih dengan mau terbuka atas segala kemungkinan, serta adaptif terhadap aneka persoalan.

“Sangat penting memiliki growth mindset, karena kemampuan yang kita miliki sekarang, tidak hanya terbatas sampai di sini saja. Learning is a long journey, jadikan kesalahan itu sebagai pelajaran untuk terus bertumbuh,” kata Mala Ekayanti dalam acara “Gugah Jiwa Nusantara.”

Dia memberi contoh, kehadiran teknologi AI jika hanya bertumpu pada fixed mindset, akan direspons sebagai ancaman. Sebaliknya, Mala menyebut jika memiliki pola pikir growth mindset, Gen Z akan mampu menghadapi ancaman tersebut dengan strategis, adaptif, mau belajar, dan berkolaborasi untuk menguasainya. 

“Generasi muda khususnya Gen Z sangat resourceful. Di sisi lain, perkembangan teknologi juga punya sisi positif, makin lama makin banyak tugas yang tidak dikerjakan manusia. Nah kita justru harus berpikir lebih strategis, dengan menguasai hal-hal yang tidak bisa dikerjakan dengan mesin, karena potensi kita lebih dari itu,” ujar dia.

2. Kegigihan mencari solusi dari sebuah masalah

llustrasi Gen Z sedang menyuarakan isu lingkungan (pexels.com/Kaboompics)
llustrasi Gen Z sedang menyuarakan isu lingkungan (pexels.com/Kaboompics)

Setali tiga uang, Co-Founder dan COO Blibli Lisa Widodo menjelaskan, kontemplasi diri dapat menjadi cara memunculkan growth mindset. Selain itu, kegigihan dalam mencari solusi dari sebuah masalah, akan mendorong pola pikir bertumbuh.

“Mengenali diri sendiri, refleksi kehidupan kita sehari-hari merupakan fundamental dalam menumbuhkan pola berpikir yang baru. Tidak ada yang kebetulan, tapi harus dipersiapkan,” beber Lisa.

Be the authentic version of yourself, tanyakan pada diri sendiri apa yang saya cari? What kind of legacy yang ingin kita berikan? Tidak ada usaha yang sia-sia dalam menggali potensi diri,” lanjut dia.

3. Gen Z siap hadapi persaingan yang lebih kompleks

Temu Wicara bertema “Gugah Jiwa Nusantara” yang diselenggarakan untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya growth mindset sebagai bekal generasi muda menghadapi berbagai tantangan zaman. (Dok. Istimewa)
Temu Wicara bertema “Gugah Jiwa Nusantara” yang diselenggarakan untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya growth mindset sebagai bekal generasi muda menghadapi berbagai tantangan zaman. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, perwakilan Gen Z yang juga mahasiswi Universitas Diponegoro, Ni Putu Sasti Wulandari Dwipa, merasa tercerahkan untuk merespons tantangan ke depan. Mahasiswi S-1 Teknik Industri ini pun termotivasi menggali potensi diri dan mengembangkan growth mindset untuk menopang masa depannya.

“Sebagai generasi muda, aku merasakan keresahan tentang cara menghadapi persaingan yang makin kompleks. Tapi dari sini, aku terpacu untuk berani berjuang dan ambil kesempatan,” kata perempuan penerima Beswan Djarum ini.

“Mengambil risiko mencoba sesuatu yang baru. Growth mindset bisa mendorong pemikiran kita terus tumbuh dan menjawab tantangan global yang kian dinamis,” lanjut Sasti.

Sasti sendiri baru saja mengikuti program pelatihan soft skills selama satu tahun. Dia kemudian hadir dalam kegiatan Temu Wicara program Nation Building dan mengikuti kegiatan Cultural Visit di Kota Kudus, yang ditutup dengan pementasan Malam Dharma Puruhita.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Wahyu Kurniawan
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us