Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Joy Manifesto Eksplorasi Kesemrawutan Cinta Lewat Debut EP "Collide"

Foto profil Joy Manifesto (Dok.Joy Manifesto)
Foto profil Joy Manifesto (Dok.Joy Manifesto)

Usai melahirkan tiga single, unit indie-rock alternatif asal kota suburban Depok, Joy Manifesto kembali mencatat karyanya di kalender tahun 2024 dengan melepas debut EP bertajuk Collide. EP ini menjadi tonggak penting dalam evolusi musikalitas mereka, memadukan berbagai elemen kisah, emosi, dan sound menjadi satu harmoni yang solid dan utuh.

Collide mengajak pendengar menyelami kedalaman dinamika romansa modern yang digambarkan penuh dengan kekacauan dan kompleksitas emosional lewat lima nomor yang membenturkan ragam tema romantisme, pengkhianatan, pencarian jati diri, dan turbulensi emosional.

“Kami ingin menangkap momen-momen ketika sebuah hubungan percintaan runtuh, tak ada pilihan lain selain embrace serta melalui setiap fase duka laranya. Collide adalah cara kami menyampaikan bahwa momen sulit dan berantakan itu perlu dijelajahi untuk menemukan makna dan kebahagiaan yang tersembunyi di dalamnya,” ungkap Fadli, sang vokalis.

1. Cerita di balik lagu-lagu yang ada di EP Collide

Foto profil Joy Manifesto (Dok.Joy Manifesto)
Foto profil Joy Manifesto (Dok.Joy Manifesto)

Kuartet yang digawangi Fadli Rizki (vokal), Akmal Rizky (bas, vokal), Egi (gitar), dan Rafi Novadi Ilham (drum), membuka materi utuh dengan tembang "Catfish" yang terinspirasi dari fenomena "catfishing" di platform dating apps. "Catfish" adalah representasi auditori tentang keterikatan pada citra diri palsu di dalam sebuah hubungan. Vokal Fadli dalam lagu ini menghidupkan kembali nuansa pop dari debut single mereka, “Outlier”.

Berlanjut ke "Pretty Little Liar", lagu ini mengisahkan seseorang dengan gangguan narsistik yang memanipulasi orang di sekitarnya secara emosional. Sisi enerjik Joy Manifesto ditumpahkan dalam lagu ini sekaligus mengajak pendengar merenungi kisah asmara dengan kontrasnya atmosfer nada yang mengalir ke nomor berikutnya, "Doom".

Gaung rendah "Doom" sejak intro mencerminkan penyesalan terlambat akibat kesalahan dalam sebuah hubungan. Sebuah suguhan balada rock yang menggambarkan kehampaan turut memperkuat emosi yang telah dibangun sepanjang EP.

Masuk ke trek empat, "Memento" hadir sebagai menu utama EP ini dengan vokal dan tabuhan drum yang optimis. Bebunyian kibor yang kawin dengan synthesizer mengawang lepas sesekali memberikan nuansa dreamy namun tetap catchy. Bait “When I look into your eyes / Remembrance that I despise / Flabbergasted by surprise / You cheated on me” pada chorus menegaskan keseriusan Joy Manifesto dalam mengekspresikan kepahitan perjalanan cinta di EP Collide ini.

2. Collide memberi pendengar pengalaman baru yang personal

Lagu "Outlier" menutup rangkaian ini dengan gebukan perkusi yang intens sekaligus menjadi klimaks dari keseluruhan EP. Materi yang lebih dulu dirilis sebagai single perdana Joy Manifesto ini menampilkan energi penuh yang memberikan kesan mendalam kepada pendengar, seakan membebaskan ketegangan emosional yang dibangun sejak awal.

“Collide ini adalah babak baru bagi kami. Dengan Collide, kami ingin memberi pendengar pengalaman baru yang personal. Hadirnya Rafi sebagai drummer baru kami menjadi salah satu pendorong terciptanya nuansa segar di dalam debut EP kami ini," jelas Akmal Rizky, sang bassist yang merangkap produser. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us