Kolaborasi Apik Stand Here Alone x Tresno Tipe-X di Single "Kura-Kura"

- Lagu "Kura-Kura" mengubah duka jadi tawa, kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang.
- Proyek album Nusantara menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati.
- "Kura-Kura" hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia.
Jakarta, IDN Times - Stand Here Alone (SHA) berkolaborasi dengan Tresno, vokalis legendaris dari band Tipe-X di sebuah single yang diberi tajuk "Kura-Kura". Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang lagu “Kura-Kura”.
Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
1. Nengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang
Lagu “Kura-Kura” adalah cara SHA dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin mengatakan untuk tidak gentar meskipun ditikung reptil, bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
2. Tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati

Melalui proyek album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapa pun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital, dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone. Enjoy, guys!


















