Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Menggunakan Trekking Pole saat Mendaki Gunung, Perhatikan!

ilustrasi orang mendaki (unsplash.com/MChe Lee)

Trekking pole atau tongkat mendaki adalah peralatan yang biasanya digunakan oleh para pendaki agar membantu mereka ketika mendaki gunung. Tongkat fungsinya utamanya adalah membantu pendaki untuk lebih nyaman dan aman ketika berjalan di pendakian yang terjal.

Akan tetapi, beberapa pendaki terutama pemula, masih jarang menggunakan alat ini karena dinilai menambah beban dan ribet. Padahal tongkat ini punya banyak manfaat ketika berjalan di medan pendakian yang terjal, licin bahkan berlumpur.

Lalau apa saja manfaat dari trekking pole yang bisa kamu dapatkan? Berikut adalah 5 di antaranya. Baca ulasannya sampai selesai, ya!

1. Membantu mendapatkan ritme konsisten pendakian.

ilustrasi orang mendaki (unsplash.com/FabrizioConti)

Pertama, dengan menggunakan trekking pole rime langkahmu ketika mendaki akan jauh lebih konsisten. Pasalnya, ketika kaki kiri atau kananmu melangkah otomatis tangan kiri atau kananmu juga akan maju ke depan dan menancapkan trekking pole di area tanah. Sehingga akan memberi sedikit jeda pada langkahmu.

Hal ini tentu akan berdampak pada fisikmu yang nggak mudah lelah dan napasmu jauh lebih teratur. Apabila ingin mendapatkan manfaat lebih kamu bisa menggunakan dua tongkat sekaligus. 

2. Menjaga keseimbangan, sangat membantu saat kelelahan

ilustrasi orang mendaki (unsplash.com/STepphaniFellay)

Salah satu hal yang menjadi tantangan ketika mendaki gunung adalah menjaga keseimbangan tubuh. Pasalnya di gunung kontur tanahnya miring sehingga membutuhkan daya keseimbangan tubuh yang mumpuni.

Nah, dengan menggunakan tongkat mendaki, maka tubuhmu akan lebih terbantu saat naik atau juga turun gunung. Selain itu, dengan menggunakan trekking pole juga bisa menjadi pegangan atau tumpuan tangan ketika kamu mulai lelah.

3. Ujung tongkat dapat digunakan untuk memeriksa jalur trekking sebelum melangkah

ilustrasi orang mendaki (unsplash.com/ColbyWinfiled)

Saat berada di gunung terutama saat musim hujan, kondisi medan sangat sulit diprediksi. Kadang penuh lumpur, bebatuan, atau bahkan lubang yang tak kasat mata. 

Dengan menggunakan trekking pole  kamu bisa mengecek tanah atau medan di depanmu sebelum kamu melangkah. Sehingga kamu terhindar dari terpeleset ataupun terjerembab lubang atau lumpur.

4. Membantu mendorong tubuh bergerak ke depan dan mencegah terjatuh

ilustrasi orang mendaki (unsplash.com/Laurentiou)

Saat berada di jalur miring, terutama saat mendaki tubuh memang disarankan untuk condong ke depan agar tidak terjungkal. Salah satu alat yang bisa membantumu untuk bisa memposisikan tubuh ke depan adalah trekking pole.

Dengan tinggi sekitar 90 hingga 100 cm otomatis akan membuat tubuhmu menunduk dan membuat langkah kakimu saat menanjak semakin mudah. Tongkat ini juga bisa menjadi alat untuk mencegah kamu jatuh karena terpeleset atau hilang keseimbangan karena bisa berguna sebagai tumpuan.

5. Mengurangi beban yang dirasakan kaki

ilustrasi mendaki (unsplash.com/ TredBryanYu)

Kaki dan punggung adalah dua bagian tubuh yang sangat berat kerjanya ketika kamu mendaki. Pasalnya di punggung ada tas karier berat dan kaki harus terus melangkah melewati medan terjal.

Agar beban dua area tersebut tidak berlebihan, maka kamu bisa menggunakan trekking pole agar bebannya bisa terbagi lewat kedua tanganmu. Meskipun tidak signifikan, tapi paling tidak bisa mengurangi kecapekan atau beban berat yang kamu gendong.

Itulah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika memaki trekking pole  ketika mendaki. Dengan harga yang tidak mahal dan besarnya manfaat yang kamu dapat, tentu tidak ada salahnya kamu memiliki alat ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
Jumawan Syahrudin
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us