Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Kamu Cuma Jadi Teman Ngobrol, Bukan Calon Pasangan!

ilustrasi chatting (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi chatting (pexels.com/Monstera Production)

Kamu mungkin pernah merasakan dekat secara emosional dengan seseorang, tapi hubungan itu tidak kunjung berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius. Kalian rutin bertukar cerita, berbagi keluh kesah, bahkan saling menyemangati di kala susah. Tapi anehnya, dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin melangkah lebih jauh.

Rasanya seperti ada di zona abu-abu yang bikin kamu bingung harus berharap atau berhenti. Dalam situasi seperti ini, penting buat mengenali tanda-tanda bahwa kamu mungkin cuma dianggap sebagai teman ngobrol. Daripada terjebak dalam harapan kosong, yuk simak tanda-tandanya berikut ini!

1. Jarang ada ajakan ketemu langsung

ilustrasi chatting (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi chatting (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meski sering ngobrol lewat chat atau telepon, dia hampir tidak pernah mengajak bertemu langsung. Padahal, pertemuan tatap muka penting untuk membangun kedekatan yang lebih serius. Ketidakhadirannya bisa menandakan bahwa kamu belum jadi prioritasnya.

Kalau pun diajak, biasanya alasannya selalu sibuk atau tidak sempat. Ini bisa jadi alarm bahwa kamu hanya menjadi pengisi waktu kosongnya. Kalau dia serius, pasti ada usaha untuk meluangkan waktu.

2. Gak pernah ngobrol soal masa depan bersama

ilustrasi chatting (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi chatting (pexels.com/Keira Burton)

Topik pembicaraan kalian cenderung ringan dan sehari-hari, tanpa pernah menyentuh rencana masa depan. Dia tidak pernah menyinggung soal hubungan jangka panjang atau visi hidup ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa kamu tidak termasuk dalam rencana besarnya.

Ketika seseorang benar-benar menyukai kamu, mereka akan mulai membicarakan hal-hal seperti tujuan hidup atau impian bersama. Tanpa obrolan ini, hubungan kalian hanya akan jalan di tempat. Dan kamu berisiko terus berharap tanpa arah yang jelas.

3. Sering bercerita tentang gebetan atau orang lain

ilustrasi chatting (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi chatting (pexels.com/Keira Burton)

Ia tak segan curhat soal orang yang ia taksir atau sedang didekati. Bahkan, kamu dijadikan tempat konsultasi perasaan tanpa mempertimbangkan dampaknya ke perasaanmu. Ini tanda jelas bahwa kamu diposisikan sebagai teman, bukan lebih.

Kamu mungkin merasa nyaman menjadi pendengar yang baik, tapi perlu juga mengukur batasan. Jika dia benar-benar tertarik padamu, seharusnya dia menjaga perasaanmu. Bukannya membuatmu merasa tersisih oleh cerita tentang orang lain.

4. Tidak menunjukkan rasa cemburu sama sekali

ilustrasi cemburu (freepik.com/Freepik)
ilustrasi cemburu (freepik.com/Freepik)

Ketika kamu menceritakan tentang orang lain atau menunjukkan kedekatan dengan sosok baru, dia hanya merespons datar. Tidak ada ekspresi keberatan atau tanda bahwa dia merasa ‘kehilangan’ kamu. Ini menandakan tidak ada keterlibatan emosi yang dalam.

Padahal, sedikit rasa cemburu itu wajar dan menunjukkan adanya ketertarikan. Ketika reaksi itu sama sekali tidak muncul, besar kemungkinan kamu hanya berada di lingkaran pertemanan biasa. Cobalah untuk realistis terhadap sinyal ini.

5. Komunikasi hanya terjadi saat dia butuh teman cerita

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Kamu mungkin merasa hubungan kalian dekat karena sering ngobrol. Tapi coba perhatikan, apakah komunikasi itu konsisten, atau hanya muncul saat dia sedang sedih, stres, atau bosan? Jika iya, kamu sedang berperan sebagai pelarian emosional.

Orang yang benar-benar ingin menjalin hubungan akan menjaga komunikasi secara konsisten. Mereka tidak hanya hadir saat butuh, tapi juga saat ingin berbagi kebahagiaan. Jika komunikasi kalian timpang, bisa jadi kamu hanya jadi penampung sementara.

6. Tidak memberi respons yang antusias saat kamu membuka sinyal

ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)

Saat kamu mulai memberi kode atau menunjukkan ketertarikan lebih, dia justru merespons dengan datar. Bahkan, terkadang dia mengganti topik atau mengalihkan pembicaraan. Ini bisa menunjukkan bahwa dia tidak ingin hubungan kalian berkembang lebih jauh.

Alih-alih memperjelas perasaan, dia membiarkan kamu menebak-nebak. Ketidakjelasan ini bisa membuat kamu terus bertanya-tanya tanpa jawaban. Jika kamu tidak mendapatkan respons yang jelas, jangan takut untuk mundur.

7. Tidak ada upaya mengenal kamu lebih dalam

ilustrasi berbicara (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi berbicara (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang serius pasti ingin tahu lebih banyak tentang kamu, mulai dari latar belakang, keluarga, hingga hal-hal kecil lainnya. Tapi kalau dia hanya tahu permukaan saja dan tidak pernah bertanya lebih jauh, itu tanda bahwa ketertarikannya terbatas.

Perhatian dan rasa ingin tahu adalah bentuk kepedulian. Jika dia tidak punya dorongan untuk mengenal kamu lebih dalam, kemungkinan besar dia memang tidak melihat kamu sebagai sosok istimewa. Jangan buang waktu untuk seseorang yang hanya ingin kamu ada saat dia butuh.

Menyadari bahwa kamu hanya dijadikan teman ngobrol memang tidak mudah. Namun, kejelasan akan membantu kamu melangkah ke depan tanpa harapan palsu. Lebih baik menghindar dari ketidakpastian daripada terus menunggu yang tak pasti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us