Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Teknik Membaca Kepribadian agar Lebih Mengenal Orang, Pahami Yuk!

ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)

Mengenal kepribadian seseorang bisa menjadi kunci dalam membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis. Setiap individu membawa karakter unik yang bisa terbaca lewat berbagai isyarat, baik secara verbal maupun nonverbal. Teknik membaca kepribadian bukan sekadar untuk memahami orang lain, tetapi juga melatih kepekaan sosial.

Dengan memahami karakter seseorang, kamu bisa menyesuaikan cara berkomunikasi dan menghindari konflik yang tidak perlu. Tidak perlu jadi psikolog profesional untuk bisa melakukannya, yang penting adalah tahu caranya. Berikut tujuh teknik yang bisa kamu pelajari untuk membaca kepribadian orang lain lebih dalam.

1. Perhatikan bahasa tubuh

ilustrasi berbicara (freepik.com/Lifestylememory)

Bahasa tubuh mencerminkan ekspresi bawah sadar yang sulit dikontrol oleh seseorang. Posisi duduk, gerakan tangan, hingga tatapan mata bisa menunjukkan kepribadian seseorang secara langsung. Orang yang terbuka biasanya cenderung memiliki postur rileks dan kontak mata yang stabil.

Sementara itu, individu yang gugup atau tertutup mungkin sering menyilangkan tangan atau menghindari tatapan. Perhatikan juga bagaimana seseorang merespons saat diajak bicara, apakah condong ke depan atau justru menjauh. Bahasa tubuh sering kali menyampaikan lebih banyak dari kata-kata.

2. Dengarkan cara berbicara

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Cara seseorang berbicara bisa memberi petunjuk tentang sifat dan pola pikirnya. Nada suara yang stabil menunjukkan kepercayaan diri, sedangkan intonasi yang terburu-buru bisa menandakan kecemasan. Pilihan kata yang digunakan juga mengungkap bagaimana seseorang berpikir dan merespons dunia sekitarnya.

Orang yang cenderung rasional biasanya menggunakan kata-kata logis dan runtut. Sebaliknya, orang yang emosional mungkin lebih sering menggunakan metafora atau ungkapan perasaan. Jadi, perhatikan bukan hanya isi pembicaraannya, tapi juga bagaimana mereka menyampaikannya.

3. Amati cara mereka bersosialisasi

ilustrasi berbicara (pexels.com/fauxels)

Interaksi sosial bisa menjadi cermin kepribadian seseorang. Apakah mereka aktif memulai percakapan atau lebih banyak diam dan menunggu didekati? Orang yang ekstrover biasanya tampak lebih nyaman dalam keramaian dan suka menjadi pusat perhatian.

Sebaliknya, introver cenderung menghindari keramaian dan lebih suka percakapan satu lawan satu yang mendalam. Gaya bersosialisasi juga bisa menunjukkan bagaimana seseorang mengelola energi dan emosi dalam hubungan sosial. Semakin sering kamu memperhatikan pola ini, makin mudah membaca karakter mereka.

4. Tinjau respons terhadap tekanan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Jopwell)

Cara seseorang merespons tekanan bisa mengungkap karakter aslinya. Dalam situasi menegangkan, apakah dia tetap tenang atau mudah terpancing emosi? Orang yang stabil secara emosional cenderung bisa berpikir jernih meski dalam tekanan tinggi.

Sebaliknya, individu yang reaktif mungkin menunjukkan ledakan emosi atau sikap defensif. Ini bisa jadi indikator seberapa matang pengendalian diri seseorang. Membaca respons ini penting saat kamu harus bekerja sama atau membuat keputusan besar bersama.

5. Analisis gaya berpakaian

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penampilan bisa menjadi refleksi dari kepribadian, bahkan sebelum seseorang berbicara. Orang yang menyukai gaya kasual mungkin menunjukkan kepribadian santai dan fleksibel. Sementara yang selalu tampil rapi dan formal bisa jadi sosok yang terorganisir dan terstruktur.

Warna pakaian juga bisa berbicara banyak. Mereka yang gemar memakai warna-warna cerah sering kali lebih terbuka dan enerjik, sedangkan warna gelap menunjukkan kesan misterius atau serius. Gaya berpakaian bisa menjadi pintu awal memahami dunia batin seseorang.

6. Perhatikan hobi dan minat

ilustrasi berbicara (pexels.com/Klaus Nielsen)

Kegiatan yang dipilih seseorang di waktu luang bisa mencerminkan apa yang penting bagi mereka. Pecinta olahraga biasanya memiliki semangat kompetitif atau keinginan menjaga keseimbangan fisik. Sementara itu, orang yang gemar membaca atau menulis sering menunjukkan sisi reflektif dan analitis.

Hobi juga memberi petunjuk tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi seseorang. Apakah dia suka tantangan, ketenangan, atau kreativitas? Mengenali minat ini bisa membantumu membangun koneksi lebih dalam secara emosional.

7. Lihat bagaimana mereka memperlakukan orang lain

ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)

Cara seseorang memperlakukan orang yang dianggap "di bawahnya" bisa jadi indikator paling jujur tentang karakternya. Apakah mereka tetap sopan pada petugas parkir atau pelayan restoran? Orang yang tulus akan tetap menghormati siapa pun tanpa memandang status sosial.

Sikap ini mencerminkan empati dan rasa hormat yang dalam terhadap sesama. Ketika seseorang memperlakukan orang lain dengan baik meski tidak ada keuntungan pribadi, itu menunjukkan integritas dan ketulusan. Ini adalah salah satu ciri kepribadian yang patut dihargai.

Membaca kepribadian bukan tentang menilai atau menghakimi orang lain, melainkan memahami dan berempati. Semakin kamu terampil dalam teknik ini, semakin baik kamu dalam membangun relasi yang sehat. Jangan lupa, kepribadian pun bisa berkembang seiring waktu dan pengalaman hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us