Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Uban Muncul Lebih Cepat pada Pria dan Cara Mengatasi

ilustrasi ubanan (freepik.com/freepik)
ilustrasi ubanan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Faktor genetik dari keluarga
    Genetika memegang peran besar dalam menentukan kapan uban akan mulai muncul. Rutin menjaga kesehatan rambut dengan perawatan alami dapat membantu memperlambatnya.
  • Stres berkepanjangan
    Stres kronis dapat mengganggu produksi melanin dan membuat rambut kehilangan warna. Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau jalan kaki di alam terbuka.
  • Kurang asupan vitamin dan mineral
    Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan tembaga dapat menyebabkan perubahan warna pada rambut. Perhatikan pola makan harianmu dan konsumsi makanan kaya nutris
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meski identik dengan faktor usia, uban ternyata bisa muncul lebih cepat dari yang seharusnya, terutama pada pria. Banyak pria mengeluhkan rambut mereka mulai beruban di usia 20–30-an, padahal belum memasuki masa tua. Kondisi ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan membuat penampilan tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Namun, penyebab uban dini ternyata tidak hanya berasal dari faktor penuaan. Ada banyak faktor lain yang turut memengaruhinya, mulai dari stres hingga pola makan. Untungnya, kondisi ini bisa dikelola jika kamu memahami penyebab dan cara mengatasinya.

1. Faktor genetik dari keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Genetika memegang peran besar dalam menentukan kapan uban akan mulai muncul. Jika ayah, kakek, atau saudara laki-lakimu mengalami uban dini, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Dalam hal ini, rambut beruban bukanlah tanda masalah kesehatan, melainkan warisan bawaan.

Sayangnya, kamu tidak bisa menghentikan pengaruh genetik, tetapi bisa menyesuaikan gaya hidup untuk memperlambatnya. Rutin menjaga kesehatan rambut dengan perawatan alami dapat membantu menjaga kilau dan warna rambut lebih lama. Gunakan minyak rambut berbahan alami seperti minyak kelapa atau argan oil untuk memberi nutrisi ekstra.

2. Stres berkepanjangan

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Stres yang tidak tertangani dengan baik dapat mempercepat penuaan, termasuk pada rambut. Ketika tubuh mengalami stres kronis, produksi melanin—zat pewarna alami rambut—akan terganggu. Akibatnya, rambut kehilangan warna dan berubah menjadi abu-abu atau putih.

Untuk mengatasi ini, penting bagi kamu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau jalan kaki di alam terbuka. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika stres yang kamu alami sudah memengaruhi keseharian.

3. Kurang asupan vitamin dan mineral

ilustrasi makan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi makan (pexels.com/Ron Lach)

Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan tembaga dapat menyebabkan perubahan warna pada rambut. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan sel-sel rambut dan produksi melanin. Jika asupan nutrisi tidak tercukupi, rambut pun kehilangan kekuatannya dan mulai berubah warna.

Solusinya, perhatikan pola makan harianmu. Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti ikan, daging, telur, dan susu. Untuk tambahan, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen atas rekomendasi dokter.

4. Kebiasaan merokok

Ilustrasi di larang merokok(Unplash.com/Bloging Guide
Ilustrasi di larang merokok(Unplash.com/Bloging Guide

Merokok tidak hanya berdampak buruk bagi paru-paru, tetapi juga kesehatan kulit dan rambut. Racun dalam rokok dapat merusak folikel rambut dan menghambat aliran darah ke kulit kepala. Ini membuat rambut cepat rusak, rontok, bahkan beruban lebih awal.

Kalau kamu ingin rambut tetap sehat dan bebas uban dini, berhenti merokok adalah langkah terbaik. Tak hanya memperbaiki kondisi rambut, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kamu bisa mulai dengan terapi nikotin atau dukungan komunitas untuk berhenti merokok.

5. Gangguan autoimun

ilustrasi ubanan (freepik.com/freepik)
ilustrasi ubanan (freepik.com/freepik)

Beberapa kondisi autoimun seperti vitiligo atau alopecia areata bisa memengaruhi pigmen rambut. Sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang folikel rambut, termasuk sel penghasil melanin. Hasilnya, rambut kehilangan warnanya dan berubah menjadi abu-abu atau putih.

Jika kamu mencurigai adanya gangguan ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit atau spesialis imunologi. Penanganan medis yang tepat dapat mengurangi dampaknya dan membantu menjaga kesehatan rambut. Jangan abaikan gejala-gejala lain yang menyertai, seperti bercak putih di kulit atau kerontokan mendadak.

6. Paparan zat kimia dan polusi

ilustrasi spray rambut (freepik.com/Freepik)
ilustrasi spray rambut (freepik.com/Freepik)

Sering menggunakan produk rambut berbahan kimia keras dapat merusak pigmen rambut secara perlahan. Begitu juga dengan paparan polusi udara, sinar UV, dan bahan kimia dari lingkungan yang bisa mempercepat kerusakan sel rambut. Lambat laun, rambut jadi kehilangan warna aslinya.

Untuk mengurangi risikonya, pilih produk rambut yang berbahan alami dan hindari penggunaan bahan kimia berlebihan. Gunakan penutup kepala saat berada di luar ruangan terlalu lama. Cuci rambut secara teratur untuk menghilangkan residu polusi dan menjaga kebersihannya.

7. Gangguan hormon

ilustrasi ubanan (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi ubanan (freepik.com/cookie_studio)

Perubahan hormon, terutama yang berkaitan dengan tiroid, dapat menyebabkan uban muncul lebih cepat. Ketidakseimbangan hormon bisa memengaruhi produksi melanin dan mempercepat penuaan rambut. Selain uban, gejala lain yang menyertai bisa berupa kelelahan, penambahan berat badan, atau kulit kering.

Jika kamu mengalami gejala tersebut, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi hormonmu. Penanganan medis dapat membantu menyeimbangkan kembali hormon dalam tubuh. Semakin cepat diketahui, semakin besar kemungkinan untuk mencegah kerusakan rambut lebih lanjut.

Uban dini pada pria memang bisa mengganggu penampilan, tetapi bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang tepat. Mulailah dengan perubahan kecil yang berdampak besar bagi kesehatan rambutmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us