Mengenal Pakaian Adat Arab Saudi Pria, Simagh hingga Farwah

Pernahkah kamu melihat seorang pria di Arab Saudi sering mengenakan penutup kain yang dililitkan di atas kepalanya, atau baju gamis yang menjuntai seperti jubah? Jika iya, ternyata ini adalah pakaian adat Arab Saudi pria yang sudah menjadi tradisi sejak dahulu.
Sama seperti negara lain yang ada di seluruh dunia, Arab Saudi juga memiliki beragam adat dan tradisinya tersendiri, mulai dari makanan, bahasa, tak lupa pula pakaiannya. Nah, jika kamu ingin mengenal apa saja pakaian adat Arab Saudi pria, simak ulasannya berikut ini, yuk!
1. Simagh dan Ghutrah

Simagh dan ghutrah adalah salah satu pakaian adat Arab Saudi pria yang menjadi ciri khas para pria di negara minyak ini. Para sahabat, ulama, hingga Rasulullah SAW juga dahulu terbiasa mengenakan ghutrah, baik saat sedang salat maupun di kesehariannya.
Secara umum, simagh merupakan penutup kepala yang identik dengan motif kotak-kotak berwarna merah dan putih. Sedangkan ghutrah identik dengan kain penutup kepala dari bahan yang lembut berwarna putih polos.
Bedanya, ghutrah juga biasa digunakan oleh para petinggi di Arab Saudi dalam acara-acara khusus atau resmi, karena dianggap lebih mewah dan menjadi simbol kehormatan. Simagh dan ghutrah juga dikenal dengan nama Kuffiyah.
2. Thobe (Tsaub)

Pakaian adat Arab Saudi pria berikutnya berupa gamis dengan panjang yang biasanya ngatung di atas mata kaki sesuai dengan syariat sunnah, pakaian ini dinamakan thobe atau tsaub. Umumnya, para pria di Arab Saudi akan menggunakan gaya, warna, hingga jenis kain thobe sesuai dengan cuaca yang ada di sana.
Misalnya, warna putih biasa digunakan ketika musim panas, sedangkan warna gelap untuk musim dingin. Selain itu, thobe juga sering kali dibuat dengan desain kancing hidup pada bagian dada, serta 3 saku di bagian depan, serta di sisi kanan dan kiri.
3. Bhist (Pesht)

Jika kamu pernah melihat para pria atau Imam Mekkah menggunakan gamis atau thobe yang ditumpuk dengan jubah besar, jubah ini dinamakan bhist/pesht/mashlah. Pakaian adat Arab Saudi pria ini dianggap sebagai baju khusus yang mewah, dapat dilihat dari segi bahan hingga motifnya.
Itulah mengapa, biasanya yang mengenakan bhist hanyalah orang-orang tertentu seperti Imam Mekkah, para pejabat, maupun petinggi yang memiliki kedudukan di Arab Saudi. Beberapa warna jubah yang terkenal adalah warna putih, cokelat, atau hitam dengan lapisan garis berwarna emas di bagian kanan dan kirinya.
4. Deglah

Hampir sama seperti thobe, bedanya pakaian adat Arab Saudi pria selanjutnya ini hadir dalam berbagai motif dan warna yang khas. Hal ini disesuaikan dengan gaya yang dipilih desainer atau penggunanya.
Biasanya, para pria di Arab mengenakan deghlah hanya saat acara-acara tertentu saja. Misalnya dalam acara festival untuk tampil pada pertunjukan tari tradisional.
5. Farwah

Terakhir, pakaian adat Arab Saudi pria yang memiliki bentuk serupa dengan bhist adalah farwah. Namun, bedanya farwah ini mempunyai bahan yang lebih tebal dengan bulu-bulu di bagian kanan dan kiri jubahnya.
Farwah termasuk pakaian adat Arab Saudi pria yang sangat berat. Hal ini karena farwah sengaja dirancang secara khusus seperti mantel yang digunakan saat musim dingin.
Itu dia tadi kelima pakaian adat Arab Saudi pria yang menjadi tradisi turun temurun bagi orang-orang di sana. Bagaimana, sekarang sudah terjawab ya, rasa penasaranmu mengenai pakaian adat para pria di Arab?
Jika kamu tertarik dengan ulasan di atas dan ingin mengetahui beragam informasi menarik lainnya, jangan lupa untuk nantikan terus berbagai update-nya hanya di IDN Times!
Penulis: Muti’ah Nur Rahmah