Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Baju untuk Naik Gunung, Jangan Asal!

ilustrasi pria hiking (pexels.com/Ali Kazal)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/Ali Kazal)
Intinya sih...
  • Baju dry fit sebagai base layer untuk menguapkan keringat
  • Mid layer berupa pakaian yang bisa mengisolasi panas untuk menjaga kehangatan
  • Lapisan luar berupa jaket tahan angin dan air untuk melindungi dua lapisan di bawahnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Naik gunung menjadi salah satu hobi yang seru buat cowok. Sebagian cowok mungkin ada yang baru pertama mencoba naik gunung. Sehingga masih bingung harus pakai baju seperti apa agar gak salah kostum. Baju untuk naik gunung perlu banget diperhatikan dan sangat krusial pengaruhnya ke tubuh.

Karena baju untuk naik gunung bisa membantu menjaga suhu tubuh dan menunjang kenyamanan selama mendaki. Nah, kali ini IDN Times bakal bagikan rekomendasi baju apa saja yang sebaiknya kamu pakai saat naik gunung. Langsung simak penjelasannya di bawah ini ya, Bro!

1. Baju dry fit sebagai base layer untuk menguapkan keringat

ilustrasi pria hiking (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Saat naik gunung, kamu perlu menerapkan layering system pada pakaian kamu. Artinya kamu perlu memakai baju beberapa lapis untuk melindungi dari dingin. Pada lapisan pertama, atau base layer, sebaiknya gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat dan mudah kering. Biasanya pakaian ini memiliki label dry fit dan menggunakan bahan sintetis seperti poliester atau nilon. Sehingga keringat akan mudah keluar dan menguap ke lapisan baju berikutnya.

Biasanya pakaian berlabel dry fit dipakai di pakaian-pakaian olahraga. Karena saat keringat menguap dan cepat kering, maka tubuh akan terjaga kelembapannya. Berbeda dengan bahan katun. Bahan ini memang mudah menyerap keringat namun cenderung gak cepat kering. Maka keringat akan terserap ke kain, bertahan di sana dan sulit menguap akibat kamu memakai pakaian berlapis-lapis. Sehingga justru bisa membuat tubuh dingin karena keringat terperangkap dan terkena angin. Jadi, untuk base layer sebaiknya hindari katun, dan pilih pakaian berlabel dry fit dengan bahan seperti poliester atau nilon.

2. Mid layer berupa pakaian yang bisa mengisolasi panas untuk menjaga kehangatan

ilustrasi pria hiking (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Di atas base layer, kamu memerlukan pakaian yang bisa mengisolasi panas agar tubuh tetap hangat. Lapisan ini biasa disebut mid layer atau insulating layer. Kamu bisa memakai jaket dengan bahan fleece. Karena bahan ini mampu mengisolasi panas dengan baik. Jaket fleece juga mudah didapatkan dan harganya relatif murah.

Beberapa orang juga ada yang menggunakan sweater dengan bahan bulu angsa. Bahan ini juga mampu mengisolasi panas dengan baik. Namun kurang optimal saat cuaca hujan atau gerimis, karena akan lama mengering dan kemampuan isolasi panasnya menurun. Selain itu, harganya juga cenderung lebih mahal daripada jaket fleece.

3. Lapisan luar berupa jaket tahan angin dan air untuk melindungi dua lapisan di bawahnya

ilustrasi pria hiking (pexels.com/Tamar Willoughby)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/Tamar Willoughby)

Selanjutnya, kamu bisa melapisi lagi dua lapisan baju yang sudah kamu pakai dengan lapisan luar. Lapisan ini juga disebut shell layer karena fungsinya melindungi dua lapisan di bawahnya. Kamu bisa menggunakan pakaian berupa jaket windproof dan waterproof pada lapisan ini.

Sehingga menahan angin dan air masuk ke dua lapisan di bawahnya. Dan kedua lapisan di bawah bisa bekerja secara optimal untuk menghangatkan tubuh. Kamu juga bisa mencari jaket windproof dan waterproof yang juga breathable. Sehingga tetap nyaman meski dipakai saat panas terik. Namun, tentu harganya lebih mahal.

4. Celana gunung, pilih yang ringan dan cepat kering

ilustrasi pria hiking (pexels.com/Ali Kazal)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/Ali Kazal)

Selesai dengan atasan, kini kamu perlu fokus ke celana gunung. Sebaiknya pilih celana gunung yang juga memiliki teknologi dry fit. Yakni teknologi pada pakaian yang mampu menyerap keringat sekaligus menguapkannya, sehingga pakaian cepat kering.

Celana gunung dry fit umumnya juga terasa ringan dan nyaman dipakai. Selain itu, kamu juga bisa memilih celana dengan model convertible. Yakni celana yang bisa dijadikan panjang maupun pendek. Karena model celana ini juga fleksibel saat kamu pakai di kondisi panas atau dingin.

5. Aksesori tambahan untuk melengkapi outfit

ilustrasi pria hiking (pexels.com/Moe Bodden)
ilustrasi pria hiking (pexels.com/Moe Bodden)

Selanjutnya kamu bisa melengkapi pakaian naik gunung dengan aksesori yang mendukung. Baik mendukung secara fungsi atau sekadar estetika untuk gaya busana kamu. Aksesori tambahan ini bisa berupa buff atau balaclava untuk melindungi wajah dan leher dari angin. Bisa juga berupa sarung tangan, hingga kaus kaki tebal.

Aksesori juga bisa mendukung gaya kamu, Bro. Seperti misalnya kacamata untuk menambah gaya, hingga topi beanie yang hangat. Jadi kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan, Bro.

Memilih pakaian naik gunung yang tepat perlu kamu usahakan. Agar naik gunung nyaman dan aman, Bro. Sehingga pastikan kamu menggunakan pakaian-pakaian di atas saat naik gunung ya, Bro!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us