100 Hari Kerja Pramono-Rano di DKI, Apakah Janji Kampanye Terealisasi?

- Sebagian besar program Pramono-Rano sudah direalisasikan dalam 100 hari pertama kepemimpinan
- Program-program yang telah berjalan antara lain transportasi gratis bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), pemutihan ijazah siswa, dan layanan kesehatan dengan pasukan putih
Jakarta, IDN Times - Sejak resmi dilantik pada 20 Februari 2025, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno langsung tancap gas dengan meluncurkan 40 program percepatan (Quick Wins) sebagai bagian dari janji kerja nyata dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.
Program-program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak warga Jakarta, memperbaiki layanan publik, serta membangun kepercayaan terhadap pemerintahan baru yang mengusung semangat kolaborasi dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
Pada Jumat (30/5/2025), tepat 100 hari pertama kerja Pramono-Rano. Sebagian besar dari program Quick Wins tersebut telah berjalan yang sebagian besarnya juga sudah menunjukkan dampak langsung di masyarakat.
Beberapa program yang menonjol antara lain transportasi gratis bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), pemutihan ijazah siswa, layanan kesehatan dengan pasukan putih, hingga penyediaan daycare di kantor-kantor pemerintahan.
Namun, tidak semua program selesai dalam 100 hari. Selain program Quick Wins, tampaknya program yang dijanjikan dalam masa kampanye justru mengalami penundaan atau pengalihan kebijakan seperti program sarapan pagi gratis menjadi Kantin Sehat Jakarta Cerdas serta pemasangan CCTV di seluruh RT dan RW yang belum dapat direalisasikan.
1. Program Quick Wins sebagian besar terealisasi

Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, mengatakan, sebagian besar program Quick Wins Pramono-Rano telah terealisasi dalam 100 hari.
Dia mencontohkan, pemutakhiran data KJP, rumah susun, Transit Oriented Development, Blok M Hub, dan penggratisan 15 golongan untuk Transjabodetabek sudah terealisasi.
"Taman kota, misalnya, sekarang sudah lima taman yang berubah jam operasionalnya. Yang tadinya semua umumnya ditutup sebelum Magrib, sekarang ada yang buka sampai jam 10 malam seperti Tebet Eco Park. Ada juga yang 24 jam seperti Taman Ayodhya, Taman Leuser, Taman Literasi Martha Tiahahu, Taman Langsat, dan juga Taman Lapangan Banteng yang beroperasi 24 jam," kata dia.
2. Jakarta Funding belum direalisasikan

Meski demikian, Chico mengatakan, ada program yang belum bisa direalisasikan dalam 100 hari. Contohnya Jakarta Funding yang terganjal regulasi.
"Karena memang itu terkait dengan regulasi-regulasi bagaimana Jakarta bisa membuat suatu entitas untuk bisa menjadi badan investasi dan lain-lain. Jadi ganjalannya di situ aja," kata dia.
3. Angin segar di dunia pendidikan

Selama 100 hari kerja, Pramono dan Rano telah memberikan angin segar di dunia pendidikan seperti penambahan kuota penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, pemutihan ijazah, sekolah swasta gratis yang segera diuji coba, dan memperbaiki fasilitas sekolah.
Pramono telah menambah kuota penerima KJP Plus dari sebelumnya 525 ribu siswa menjadi 705 ribu siswa. Kemudian, program pemutihan Ijazah sudah berjalan 2 tahap.
Pramono juga menggratiskan pemegang KJP Plus dan KJMU di sejumlah tempat wisata pada hari tertentu.
"Kenapa ini kami lakukan? Karena banyak masyarakat yang belum beruntung. Untuk memutus rantai ketidakberuntungan, kami hadirkan KJP dan KJMU agar mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan, pemegang KJP bisa mengakses tempat wisata dan museum secara gratis,” kata Pramono.
Selain itu, Pemprov DKI sudah menebus 488 ijazah yang ditahan dengan biaya Rp1,69 miliar. Ditargetkan sebanyak 6.652 ijazah yang ditahan pihak sekolah ditebus tahun ini.
4. CCTV tiap RT dan sarapan gratis belum terealisasi

Meskipun pada masa kampanye Pramono-Rano menegaskan komitmennya untuk memasang CCTV di seluruh RT dan RW tapi realisasi program ini belum tercapai. Salah satu alasan utama adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan pemasangan CCTV.
Pemprov DKI mencari alternatif dengan menambah 100 CCTV dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditempatkan di titik-titik strategis bersama relaunching aplikasi JAKI. CCTV ini melengkapi 1.400 CCTV yang sudah ada sehingga total menjadi 1.500 unit CCTV yang disediakan Pemprov DKI.
Selain CCTV, program Sarapan Pagi Gratis menjadi salah satu janji kampanye Pramono-Rano yang tidak terealisasi. Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Kantin Sehat Jakarta.
Progam ini menghadapi beberapa kendala, termasuk koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan penyesuaian dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan.
Mengingat adanya program MBG dari pemerintah pusat, Pramono memutuskan untuk sarapan gratis ke kantin sekolah melalui program Kantin Sehat Jakarta.
5. Deretan program Quick Wins Pramono-Rano yang sudah terealisasi dan belum

Berikut program Quick Wins 100 Hari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno yang sudah direalisasikan dan belum direalisasikan !
Program yang sudah direalisasikan
- Pemutihan ijazah – Ijazah siswa yang tertahan karena tunggakan ditebus Pemprov
- Gratis transportasi untuk pemegang KJP dan 15 golongan untuk TransJakarta, MRT, dan LRT
- Job fair di 44 kecamatan – Sudah diselenggarakan di beberapa kecamatan.
- Home Service Lansia (Pasukan Putih) – Sudah aktif mendatangi rumah lansia untuk layanan kesehatan dan layanan konsultasi jiwa melalui JakCare
- Aktivasi taman kota 24 jam
- Pemutakhiran data dan pencairan KJP Plus dan KJMU
- Penyediaan bank sampah di setiap RT/RW – Sudah mulai diterapkan di beberapa wilayah.
- Penguatan aplikasi JAKI – Fitur ditambah dan diintegrasikan dengan lebih banyak layanan publik, JakCare, Jak Ambulans
- Daycare di perkantoran Pemprov – Sudah dimulai di beberapa kantor Pemprov
- Gerakan GEMPAR (APAR di rumah tangga) – Sudah disosialisasikan dan dibagikan di area padat penduduk.
- Gratis masuk Ancol dan museum untuk pemegang KJP – Sudah mulai diberlakukan pada hari-hari tertentu
- Gerakan menanam mangrove dan vegetasi polusi – Sudah berjalan di wilayah pesisir utara dan taman kota
- Road to Ulang Tahun Jakarta ke-500 – Sudah dimulai dengan festival pra-event
Program yang masih dalam proses atau berjalan
- Program Kantin Sehat Jakarta Cerdas pengganti sarapan gratis masih diterapkan tiga sekolah, yakni SMKN 57 Jakarta, SMKN 63 Jakarta, dan SMAN Unggulan MH Thamrin.
- Penuntasan RW kumuh – Proses pendataan dan verifikasi sedang berlangsung.
- Pembangunan sarana air bersih – Sedang dalam tahap pengerjaan oleh PAM Jaya.
- Revitalisasi Kalijodo – Desain ulang dan renovasi fisik belum sepenuhnya selesai.
- Pemajuan Budaya Betawi – Kegiatan budaya telah dimulai, tetap infrastruktur budaya masih dibangun.
- Penyegaran Jakarta International Stadium (JIS) – Renovasi dan adaptasi stadion sedang dilakukan.
- Pengembangan TOD – Masih dalam tahap perencanaan teknis dan kemitraan.
- Penguatan Blok M sebagai sentra ASEAN – Renovasi sudah dimulai, kerja sama antar negara sedang dijajaki.
- Pembangunan RSUD Cakung standar internasional – Proyek fisik masih berjalan.
- Aktivasi balai rakyat oleh Karang Taruna – Beberapa balai rakyat sudah diaktivasi.
- Ekosistem pengendalian banjir – Proyek sumur resapan dan naturalisasi sungai masih berjalan.
- Gerakan transportasi aktif – Sosialisasi sudah dilakukan, pembangunan infrastruktur sepeda masih berjalan.
- Pembangunan balai latihan kerja di kelurahan – Beberapa lokasi sudah terbangun.
- Pemutakhiran data BPJS dan penduduk – Proses validasi data masih berjalan.
- Kemudahan pendaftaran PPSU – Proses digitalisasi pendaftaran masih dikembangkan dan sudah menerapkan syarat ijazah minimal SD
- Penyelesaian Kampung Bayam masih dalam proses, sejumlah fasiltas untuk warga bertani di JIS mulai dibangun seperti kolam ikan.
Program yang belum direalisasikan
- Anugerah Benyamin S Award – Belum diluncurkan resmi.
- Griya kecamatan – Masih pada tahap perencanaan dan feasibility study.
- Inisiasi Jakarta Collaboration Fund – Perda dan kerangka hukum belum dirilis.
- Supply pangan dengan contract farming – Baru dalam tahap pembahasan.
- Jakarta International Art Biennale – Belum diumumkan secara resmi.
- Program Integrasi Sistem Utilitas (SJUT) – Masih perencanaan.
- Insentif untuk Tenaga Kerja Disabilitas – Masih dalam penyusunan regulasi.
- CCTV tiap RT/RW.