Naik TJ, Pramono-Rano Nikmati Macetnya Jakarta di Jam Pulang Kerja

- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, wajib naik transportasi umum setiap Rabu.
- Mereka menggunakan TransJakarta koridor 1P menuju acara di Terowongan Kendal, memakan waktu 49 menit.
- Pramono dan Rano memanfaatkan momen perjalanan untuk berdialog dengan warga terkait fasilitas transportasi di Jakarta.
Jakarta, IDN Times – Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, merasakan langsung pengalaman menggunakan transportasi umum saat jam pulang kerja dan jelang libur panjang pada Rabu (28/5/2025).
Ini menjadi bagian dari peraturan baru, di mana setiap Rabu, seluruh pegawai Pemprov DKI diwajibkan naik transportasi umum.
Sesuai agenda, keduanya menghadiri Relaunching aplikasi JAKI, peluncuran 100 kamera CCTV baru di Jakarta, serta peluncuran logo baru Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) di Terowongan Kendal. Untuk menuju lokasi acara, Pramono dan Rano memilih menaiki TransJakarta (TJ) koridor 1P jurusan Senen-Blok M.
1. Pramono Rano tempuh perjalanan 49 menit

Pantauan IDN Times, menunjukkan perjalanan mereka dari Balai Kota menuju Halte non-BRT Tosari 3 memakan waktu sekitar 49 menit.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 16.15 WIB, dan berjalan kaki ke lokasi launching di Terowongan Kendal.
2. Pramono nikmati macetnya ibu kota dengan transum

Meski menghadapi kemacetan, Pramono dan Rano tampak santai dan menikmati perjalanan. Pramono pun berkelakar.
"Ya macet kita nikmati, mungkin karena mau libur panjang. Saya sama Bang Doel, Bang Doel malah ngantuk-ngantuk,"ucap Pramono.
3. Pramono dengarkan keluhan warga di TransJakarta

Alih-alih mengeluh, Pramono dan Rano justru memanfaatkan momen tersebut untuk berdialog dengan warga dan merasakan denyut kehidupan kota dari balik jendela bus. Pramono-Rano mendengarkan keluhan warga terkait fasilitas transportasi di Jakarta mulai halte, dan waktu kedatangan Transjakarta di titik tertentu.
"Mereka mengapresiasi TransJakarta itu bersih-bersih. Hanya memang untuk halte, dan sebagainya bisa dibuat lebih baik, frekuensinya kalau bisa di beberapa rute tertentu lebih sering itu saja," kata Pramono.