Bogor, IDN Times - Hingga hari ke delapan pascamusibah banjir dan tanah longsor melanda Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dua orang dilaporkan meninggal dunia di desa tersebut.
Namun, informasi tersebut masih simpang siur, lantaran Desa Cileuksa masih terisolir hingga hari ini, Rabu (8/1).
Kepala dusun 2 Desa Cileuksa bernama Satim mengatakan, hingga kini informasi yang didapat ada dua warga meninggal dunia di desanya.
"Infonya begitu, namun saya belum bisa pastikan soalnya itu berada di dusun 1," tutur Satim.
Satim menjelaskan ada dua dusun di Desa Cileuksa. Pascabanjir dan longsor, dusun 2 menjadi wilayah yang cukup aman untuk menampung warga desa yang kehilangan rumah akibat tertimbun longsor.
"Cileuksa ada dua dusun, yang paling parah kena longsor di dusun 1, yaitu di sekitar kantor desa yang kini masih terisolir. Saya belum tahu betul keadaan warga dusun 1 hingga kini, semua akses jalan terputus, bahkan akses dari kampung satu ke kampung lain," kata dia.
Satim menyebutkan hingga kini ada sekitar 1.600 warga terdampak banjir dan longsor mengungsi ke tenda-tenda terpal di kampung-kampung yang lebih aman di Desa Cileuksa yang masih terisolir.
Selain itu, berdasarkan catatan Satim, ada 35 orang yang dievakuasi keluar dari Desa Cileuksa ke desa lain di Kabupaten Lebak, Banten.
"Ada 1.600 lebih yang ngungsi di tenda terpal, 35 di Lebak, yang 1.600 orang ini tetap terisolir, karena mereka berada di dalam desa, rumahnya sudah hancur," ungkap Satim.
Satim mengungkapkan sejauh ini belum ada aparat pemerintah dan tim SAR yang berusaha menembus kampung-kampung terisolir di Desa Cileuksa.
"Sejauh ini belum ada yang masuk, memang medannya sangat berat, yang sudah berdatangan dari relawan mahasiswa, mobil-mobil offroad dan motor cross. Tapi belum ada tim kesehatan, takutnya nanti banyak korban berjatuhan," kata dia.
Sementara, pantauan IDN Times di lokasi, Rabu (8/1) sejumlah relawan dan pengendara motor cross sudah berhasil menembus 11 dari 14 kampung untuk mengirimkan bantuan logistik, sehingga penyaluran bantuan belum maksimal.