2 Warga Meninggal Dunia Akibat Angin Puting Beliung di Tulang Bawang

22 Mei 2020, 10:28 WIB

Angin puting beliung di Kabupaten Tulang Bawang. (Dok.BNPB)

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 200 rumah warga rusak akibat dihantam angin puting beliung di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/5) lalu.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Jumat (21/5) pukul 17.30 WIB, sebanyak 233 unit rumah rusak. Rumah rusak berat berjumlah 65 unit, rusak sedang 27, dan rusak ringan 141.

"Di samping kerusakan fisik, bencana ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, sedangkan korban luka berat lima orang, dan empat lainnya luka ringan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (22/5).

1. BPBD masih mendata warga yang mengungsi

Ilustrasi (IDN Times/Irma Yudistirani)

Raditya menjelaskan, warga yang mengungsi masih dalam pendataan BPBD setempat. Angin puting berdampak pada tiga desa, Desa Tri Mulya Jaya, Desa Tri Tunggal Jaya dan Desa Dwi Warga, berada di Kecamatan Banjar A.

"Wilayah yang terdampak angin puting beliung ini berada di dua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang," kata dia.

Desa-desa di dua kecamatan tersebut yakni Desa Tri Mulya Jaya, Desa Tri Tunggal Jaya dan Desa Dwi Warga Tunggal Jaya di Kecamatan Banjar Agung, sedangkan Desa Purwa Jaya di Kecamatan Banjar Margo.

2. Ada potensi hujan lebat disertai angin kencang hari ini

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Pascabencana, Bupati Tulang Bawang telah meninjau lokasi kejadian dan melakukan rapat koordinasi untuk penanganan darurat dengan dinas-dinas terkait.

Terkait dengan potensi bahaya serupa, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca terkait hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi hingga Jumat (22/5).

3. Masyarakat diimbau waspada potensi bencana

Angin puting beliung di Kabupaten Tulang Bawang. (Dok.BNPB)

Sementara, wilayah yang berpotensi terdampak bencana alam adalah Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung.

Menyikapi potensi tersebut, masyarakat diimbau lebih waspada terhadap potensi bahaya bencana alam hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.