21 Narapidana High Risk Lapas Cirebon Dipindahkan ke Nusakambangan

10 Des 2025, 14:46 WIB

Lia Hutasoit

Pemindahan 21 warga binaan high risk Lapas Cirebon ke Nusakambangan. (Dok. Dirjen Pas Kementerian Imipas)

Intinya sih...

21 narapidana high risk dari Lapas Kelas I Cirebon dipindahkan ke dua Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan.
Satu napi kasus narkoba juga dipindahkan, komitmen pembinaan berbasis risiko, dan pemindahan napi untuk menutup peluang terjadinya praktik-praktik pelanggaran.
Lapas Cirebon telah empat kali memindahkan narapidana berisiko tinggi ke Nusakambangan selama 2025, dengan total 98 orang, sebagai bagian dari upaya pencegahan kejahatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 21 warga binaan berstatus high risk dari Lapas Kelas I Cirebon dipindahkan ke dua Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan. Pemindahan ini dilakukan pada Selasa (11/12/2025).

Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan Irfan menjelaskan 21 narapidana yang dipindahkan dari Cirebon itu kini ditempatkan di dua lapas super maksimum.

"Mereka ditempatkan di kamar hunian one man one cel, dan tingkat pengaman super maksimum, termasuk warga binaan yang saat ini sedang dalam pemeriksaan Bareskrim," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (10/12/2025).

Sebanyak 11 orang ditempatkan di Lapas Super Maximum Batu dan 10 warga binaan lainnya di Lapas Super Maximum Pasir Putih.

1. Satu napi kasus narkoba juga dipindahkan

Pemindahan 21 warga binaan high risk Lapas Cirebon ke Nusakambangan. (Dok. Dirjen Pas Kementerian Imipas)

Kepala Lapas Kelas I Cirebon Nanank Syamsudin menjelaskan, salah satu warga binaan yang dipindahkan adalah MMG, narapidana kasus peredaran narkoba yang sedang diperiksa Bareskrim Polri. Sebelum dipindahkan ke Nusakambangan, MMG jadi penghuni sel isolasi.

“Kami sudah bekerja sama dengan Bareskrim untuk mengungkap peristiwa yang melibatkan satu warga binaan kami, yang diduga terlibat peredaran narkoba bekerja sama dengan masyarakat luar. Kami mendukung penuh tindakan terhadap warga binaan kami, apabila ternyata betul dan terbukti dia melakukan pelanggaran pidana," kata dia.

2. Komitmen pembinaan berbasis risiko

Pemindahan 21 warga binaan high risk Lapas Cirebon ke Nusakambangan. (Dok. Dirjen Pas Kementerian Imipas)

Nanank mengatakan, langkah pemindahan tersebut merupakan komitmen pembinaan berbasis tingkat risiko.

“Ini adalah bentuk komitmen kami melakukan pembinaan yangg tepat sesuai dengan tingkat risikonya, agar tujuan dari pembinaan dapat terwujud, yaitu warga binaan mandiri yang menyadari kesalahannya dan siap kembali ke masyarakat,“ kata Nanank.

Selain itu, pemindahan bertujuan menutup peluang terjadinya praktik-praktik pelanggaran yang dapat mengganggu keamanan lapas.

“Pemindahan ini juga merupakan bentuk komitmen Lapas Cirebon untuk memutus rangkaian pelanggaran yang terjadi. Diharapkan dapat selalu menciptakan lingkungan aman dan kondusif,” ujar Nanank.

3. Lapas Cirebon empat kali pindahkan napi selama 2025

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) memindahkan 15 warga binaan berisiko tinggi dari Lapas Kelas IIA Salemba menuju Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan pada Rabu (26/11/2025) (Dok. Ditjen Pas)

Sepanjang 2025, Lapas Cirebon telah empat kali memindahkan narapidana berisiko tinggi ke Nusakambangan, dengan total 98 orang. Kebijakan ini disebut jadi bagian dari upaya pencegahan berkembangnya kejahatan seperti peredaran narkoba, penipuan online, maupun penyelundupan barang terlarang.

Langkah tersebut sekaligus mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).