5 Fakta Kali Item Versi Warga Sekitar, Kamu Gak Akan Duga

Aris Riswadi, warga kelahiran Kemayoran yang kini bekerja sebagai wiraswasta, mengaku warga sekitar tidak terganggu dengan aroma menusuk hidung yang santer tercium setiap harinya. 

"Dari dulu memang sudah begitu ya, gak ada perubahan. Makanya kalau ada yang ribut gara-gara kali malah aneh. Karena kami yang lahir dan besar di sana juga gak merasa terganggu kok. Memang sih bau, tapi tidak mengganggu kami. Saya yakin itu 100 persen deh haha," kata Aris kepada IDN Times, Sabtu (28/7). 

Bagi sebagian orang, tentu merasa jijik bila menyeburkan diri ke Kali Item. Lain hal bagi Aris, dia mengaku kerap 'ngobak' atau berenang di Kali Item ketika hujan deras mengguyur daerah tersebut. 

"Kalau hujan itu kan airnya tinggi, nah kita sering tuh ngobak di sana. Dulu di situ ada jembatan kayu, nah itu sering buat lompat-lompatan kalau lagi deres airnya," tambahnya. 

Baca juga: Kali Item yang Bau akan Disemprot Pewangi

Bisa kah kamu membayangkan bila air Kali Item dengan warna hitamnya dan aroma tak sedap memasuki rumah? Nah, Aris memberi tahu bila daerah Kali Item pernah menjadi daerah rawan banjir.

"Dari zaman Foke (Fauzi Bowo) sudah mulai dibenahi kali ini. Dulu dia membangun tanggul di bagian kanan dan kiri. Terus dilebarin dan dikeruk. Jadi gak (rawan) banjir lagi," terang dia. 

Sebagaimana dikatakan, lantaran warga tidak merasa terganggu dengan aroma tak sedapnya, akhirnya warga belum pernah membuat kerja bakti untuk membersihkan kali ini. 

"Belum ada ya, selama ini cuma dari Pemda aja yang ngebersihin. Bahkan masih ada satu dua warga yang membuang sampah di Kali Item. Makanya bagus jugalah dikasih jaring-jaring," tandasnya.

Menurut Joni (51), pemuda-pemudi di sana kerap menghabiskan waktu untuk berpacaran di Kali Item. Menurutnya, meskipun diselimuti bau tak sedap, warga sekitar tetap ingin menghabiskan malam minggu di sana. 

“Dipakai orang pacaran nih. Apalagi kalau malam Sabtu dan Minggu, penuh dari ujung kadang. Nah karena di sebelah sana (dekat wisma atlet) dipagar pada pindah kemari. Orang jual kopi, makanan, sampah dibuang ke kali,” imbuh Joni.

Baca juga: Kementerian PUPR Turun Tangan Bersihkan Kali Item