Jakarta, IDN Times - Pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJY 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak. Pesawat diduga hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Kecelakaan ini bukan peristiwa baru bagi dunia kedirgantaraan Indonesia. Kejadian ini menambah daftar kecelakaan pesawat di Indonesia, setidaknya dalam 8 tahun terakhir. Berikut di antaranya:
Pesawat Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan nomor penerbangan SJY-182 dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.39 WIB, usai beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 diduga hilang kontak di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC tersebut membawa 53 penumpang dan enam nama kru pesawat.
Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang ini terjatuh setelah 13 menit mengudara. BASARNAS memastikan pesawat tersebut hilang kontak karena terjatuh.
Pesawat ini lepas landas pada pukul 06.10 WIB dan dijadwalkan mendarat pada 07.20 WIB. Pesawat ini membawa 189 penumpang, termasuk kru.
Pesawat dengan rute Pangkalan Angkatan Udara Soewondo, Medan - Bandara Raja Haji Fisabililah, Tanjung Pinang baru terbang dua menit dan sudah terjatuh berjarak lima kilometer dari pangkalan. Kecelakaan ini mengakibatkan 141 korban jiwa dan tiga luka-luka. Pesawat ini mengangkut personel militer, keluarga militer dan warga yang membayar.
Pesawat ini mengalami gagal mesin saat lepas landas, meluncur jatuh lalu menabrak menara radio dan pada akhirnya jatuh di daratan dan menimbulkan ledakan.
Tepatnya tanggal 28 Desember 2014 pesawat rute penerbangan Surabaya - Singapura dengan nomor penerbangan 8501 terjatuh di Laut Jawa. Pesawat ini terbang pukul 05.35 WIB dan dijadwalkan tiba di Singapura pukul 07.30 WIB atau pukul 08.30 waktu Singapura. Namun pesawat ini hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Pesawat ini mengangkut 162 penumpang beserta kru dengan enam kewarganegaraan. 155 penumpang berwarganegara Indonesia, tiga Korea Selatan, satu Prancis, satu Malaysia, satu Singapura, dan satu Britania Raya.
Serpihan pesawat ini ditemukan pada 30 Desember 2014, hingga pada akhirnya badan pesawat ditemukan pada 14 Januari 2015. Kecelakaan ini menelan 162 korban jiwa dan kejadian ini merupakan salah satu salah satu kecelakaan paling buruk di Indonesia.
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 904 dengan rute penerbangan Bandung - Bali terjatuh 20 meter dari daratan 300 meter barat daya dari ujung landasan. Pesawat ini terjatuh di laut dangkal di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun korban cedera mencapai 45 orang.
Penyebab dari kecelakaan ini adalah faktor human error dan cuaca. Awalnya pesawat ini dikendalikan oleh kopilot, lalu dalam posisi ingin mendarat pilot mengambil alih kendali pesawat. Menurut laporan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pilot gagal melihat secara akurat apa yang ada di depan karena hujan deras dan kabut tebal.
Pesawat baling-baling tipe Xian MA60 dengan rute penerbangan Bandar Udara Soa - Bandar Udara El Tari mengalami hard landing saat mendarat di Kupang. Pesawat ini membawa 50 orang penumpang dan kru. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun ada 20 orang mengalami luka ringan dan lima orang mengalami luka serius.