Jakarta, IDN Times - Banjir yang melanda wilayah Bekasi, Jawa Barat, beberapa awal Januari lalu, membuat ular ke luar dari sarangnya. Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Eko Uban mengungkapkan, selama 1 hingga 7 Januari 2020, pihaknya sudah menangkap 60 ekor ular.
"Ada sekitar 60 ekor ular, jenisnya campuran, dan itu yang dilaporkan ke Damkar, belum jumlah yang ditangani sendiri oleh warga. Jadi kemungkinan lebih," ujar Eko saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (12/1).
Eko menjelaskan, jenis 60 ular tersebut adalah Kobra, Sanca, Welang, Coros (ular Sapi), Kadut (ular Air), Pipa. Ada juga ular Kepala Dua yang buntutnya seperti kepala dan biawak.
"Kita juga kewalahan dengan banjir dan pascabanjir. Jadi gak semua tangkapan tim kami, tapi ada juga warga yang mengantarkan ular hasil tangkapan ke Damkar," kata dia.
Eko mengatakan munculnya ular saat banjir melanda Kota Bekasi adalah sesuatu yang wajar, sebab sarang mereka terendam banjir.
"Rata-rata mereka berdiam di dalam tanah atau lubang, sesuai dengan karakter ular tersebut yang suka tempat lembab, saat banjir pasti ular itu akan keluar karena banjir, dan mencari yang panas atau kering penyesuaian tubuh," ujar dia.
Eko memperkirakan jumlah ular yang ke luar dari sarangnya saat banjir lebih dari 60 ekor. Saat banjir melanda Kota Bekasi, Dinas Damkar kewalahan akibat banyaknya titik banjir melanda warga, sehingga tidak semua laporan soal ular ditangani.
"Sebenarnya lebih banyak jumlahnya (ular), namun tidak ter-cover semua, dalam satu hari kita bisa terima panggilan telepon 200 panggilan saat itu," ujar dia.
Eko membenarkan adanya penemuan tujuh ular Sanca sepanjang empat meter di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, usai banjir surut.
"Iya benar dan itu warga sendiri yang menangkap. Sampai saat ini belum diserahkan ke Damkar Bekasi," kata dia.