Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebutkan Jakarta memproduksi 7.000 ton sampah tiap hari. Sampah itu banyak yang masuk ke dalam saluran air yang bermuara hingga menumpuk, seperti di pantai pesisir utara Jakarta.
"Sebenarnya kalau jumlah tonnya, sampah per hari itu 7.000 ton ya Jakarta. Memang kotor dan harus dibersihkan," kata Anies di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (18/3).
Salah satu solusi yang diberikan Anies adalah Pemprov DKI Jakarta akan memasang jaring di hulu sungai, sehingga sampah tidak sampai ke hilir dan menumpuk di pesisir pantai.
"Kita nanti akan siapkan jaring-jaring untuk menjaring sampah yang keluar dari sungai-sungai di DKI," ujar dia.
Tidak hanya Jakarta, Anies juga mengimbau pada daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga memasang jaring untuk membendung sampah agar tidak mencemari laut.
"Kita harapkan juga sungai-sungai di kanan kiri Jabodetabek juga ikut membuat jaring-jaring yang sama," ujar dia.
Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pengadaan jaring. Anies mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Susi Pudjiastuti terkait hal itu.
"Saya sudah bicara dengan bu Susi kita akan mendapatkan jaring-jaring juga nanti dari Kementerian, dari KKP yang akan dipakai untuk menghentikan sampah agar tidak sampai mengalir ke muara," kata Anies.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkat 19 ton sampah Teluk Jakarta Kawasan Hutan Mangrove Ecomarine Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, baru-baru ini. Sampah yang ada kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan juga botol plastik.