8 Tahun Beroperasi, Begini Kondisi Mesin Parkir Meter di Jakarta Kini
Jakarta, IDN Times - Pada September 2014, Pemprov DKI Jakarta memasang sejumlah mesin parkir meter atau Terminal Parkir Elektronik (TPE) di beberapa wilayah Ibu Kota. Salah satunya adalah di sepanjang Jalan Agus Salim atau dikenal dengan Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
Pantauan IDN Times, Senin (7/11/2022), lokasi parkir on street di Jalan Sabang penuh dengan kendaraan baik roda empat maupun roda dua.
Saat itu, bertepatan dengan jam makan siang sehingga petugas parkir yang berada di sana tampak cukup sibuk mengatur keluar masuk kendaraan yang telah atau hendak parkir.
1. Mesin masih berfungsi
Salah satu juru parkir yang bertugas, sebut saja Z, memastikan bahwa seluruh mesin parkir meter di Sabang berfungsi.
"Masih berfungsi semuanya, masih jalan," kata dia.
Ketika IDN Times memastikannya, benar, mesin parkir meter tersebut memang masih berfungsi dengan baik.
Setidaknya, terdapat 11 mesin parkir meter di lokasi tersebut. Setiap area, terdapat juru parkir yang membantu masyarakat yang hendak memarkir kendaraannya.
2. Jam masuk kendaraan dicatat
Selain membantu mengatur penempatan kendaraan, Z juga mencatat waktu kedatangan kendaraan tersebut.
Ia juga membantu melakukan transaksi ke mesin parkir dari kartu warga yang hendak memarkirkan kendaraannya.
"Kalau saldao mereka habis atau kartunya gak respons, baru dibantu tap pakai kartu punya saya," katanya.
3. Parkir meter dipasang pada September 2014
Beberapa mesin parkir di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, mulai dipasang sejak September 2014.
Pemasangan mesin parkir itu merupakan gagasan dari Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Salah satu alasan pemasangan parkir meter tersebut adalah untuk menghindari praktik pungutan liar (pungli) dari para oknum tukang parkir sekaligus untuk menambah pendapatan Pemprov DKI Jakarta.
Selain Sabang, kawasan lainnya yang dipasang mesin parkir meter adalah Blok M, Jalan Palatehan, Kelapa Gading, dan Pasar Baru.
