Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus positif virus corona atau COVID-19 di ibu kota terus bertambah. Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga Sabtu (2/5) terdapat 4.355 pasien terkonfimasi positif di Jakarta.
Data yang dirilis situs Corona.jakarta.go.id menyebutkan bahwa kasus positif tersebut telah menyebar di 259 dari total 267 kelurahan yang berada di Jakarta.
Lalu, kelurahan mana yang memiliki kasus tertinggi?
Pemprov DKI mencatat, kasus tertinggi terjadi di Kelurahan Petamburan, Tanah Abang. Hingga artikel ini dibuat terdapat 105 kasus positif terkonfirmasi di sana.
Kemudian, terdapat 68 kasus positif di Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Jumlah tersebut membuat kelurahan tersebut menjadi yang tertinggi kedua di ibu kota.
Masih di Jakarta Utara, kasus tertinggi ketiga terdapat di Kelurahan Pademangan Barat, Pademangan. Di sana terdapat 57 kasus terkonfirmasi positif.
Sementara, Kelurahan Kelapa Gading Barat di Kelapa Gading dan Kelurahan Pondok Kelapa di Duren Sawit sama-sama telah memiliki 47 kasus.
Berikut adalah daftar 10 kelurahan dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Jakarta:
1. Petamburan, Tanah Abang: 105 kasus positif
2. Sunter Agung, Tanjung Priok: 68 kasus positif
3. Pademangan Barat, Pademangan: 57 kasus positif
4. Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading: 47 kasus positif
5. Pondok Kelapa, Duren Sawit: 47 kasus positif
6. Maphar, Taman Sari: 43 kasus positif
7. Kebon Kacang, Tanah Abang: 42 kasus positif
8. Pegadungan, Kali Deres: 40 kasus positif
9. Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih: 39 kasus positif
10. Kebon Melati, Tanah Abang: 36 kasus positif
Tak hanya di Jakarta, jumlah kasus positif juga bertambah secara nasional. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah. Ia mengumumkan jumlahnya mencapai 10.843 kasus.
Data tersebut terhitung sejak 1 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 2 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. Lalu, Yuri mengingatkan bahwa disiplin menjadi kunci untuk mengurangi penyebaran virus corona.
"Oleh karena itu, tetap tinggal di rumah, jangan bepergian, jangan mungkin, ini menjadi kunci agar kita pastikan untuk tidak tertular atau tidak menularkan ke orang lain, perjalanan kita tidak akan pernah ada jaminan aman dari proses penularan COVID-19 ini ," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (2/5).