Ada Aksi May Day, Pengendara Diimbau Hindari Kawasan Patung Kuda

12 Mei 2022, 17:21 WIB

Ilustrasi buruh atau pekerja saat demonstrasi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Ratusan buruh menggelar demonstrasi dalam rangka memperingati May Day yang jatuh pada 1 May 2022 di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Selain buruh, mahasiswa Trisakti juga menggelar unjuk rasa di lokasi yang sama untuk memperingati Hari Reformasi. Karena itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengimbau warga untuk sementara menghindari kawasan Patung Kuda.

“Hari ini kalau enggak terlalu perlu hindari kawasan Patung Kuda cari jalan lain supaya enggak terjadi kepadatan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta.

1. Polisi menutup jalan sekitar Istana

Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selama pengamanan unjuk rasa, polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat hingga Harmoni dan sebaliknya. Polisi juga menutup Jalan Merdeka Utara dengan water barrier dan kawat berduri.

Namun arus lalu lintas dari arah Budi Kemuliaan menuju Thamrin dan Medan Merdeka Selatan maupun sebaiknya, masih dibuka normal dan tidak terlihat adanya kepadatan arus lalu lintas.

2. Polda Metro Jaya kerahkan 300 personel untuk amankan demo

Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam mengamankan aksi ini, Polda Metro Jaya telah mengerahkan 300 personel. Petugas ditempatkan untuk mengawal arus lalu lintas di lokasi unjuk rasa, agar masyarakat yang masih beraktivitas di sekitar lokasi demo tidak terjebak kemacetan.

Sambodo menyebutkan penutupan arus lalu lintas di ruas jalan Medan Merdeka Barat hingga Harmoni sesuai kondisi di lapangan.

"Nanti kita lihat karena terakhir adik-adik mahasiswa akan beri aspirasi," ujar Sambodo.

3. Terdapat empat tuntutan buruh

Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam unjuk rasa kali ini, buruh menyampaikan empat tuntutan, antara lain:

1. Bergerak dan terus berjuang untuk kesejahteraan pekerja.

2. Menolak Revisi UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, karena revisi tersebut hanya untuk melegalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2022.

3. Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dan meminta klaster Ketenagakerjaan kembali ke subtansi UU Nomor 13 Tahun 2003.

4. Menolak revisi UU Nomor 12 tentang serikat pekerja atau serikat buruh.