Tingkatkan Produksi Padi 2024, Kementan Gali Potensi Lahan Rawa

Salah satu potensi lahan itu terdapat di Sumatra Selatan

Jakarta, IDN Times -- Kementerian Pertanian berupaya mendorong peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dengan memanfaatkan potensi rawa tadah hujan di Ogan Komering Ilir (OKI). Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan arahan yang kuat untuk meningkatkan produksi padi pada tahun 2024 dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa, salah satunya di Sumatra Selatan.

“Kita akan melakukan akselerasi dari potensi besar Indonesia, yaitu lahan rawa mineral. Dulu kan pernah kita lakukan di Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan,” ujar Mentan Amran.

1. Kementan berkoordinasi dengan Provinsi Sumatra Selatan untuk memaksimalkan produktivitas lahan rawa

Tingkatkan Produksi Padi 2024, Kementan Gali Potensi Lahan RawaKementerian Pertanian berupaya mendorong peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dengan memanfaatkan potensi rawa tadah hujan di OKI. (Dok. Kementan)

Menindaklanjuti arahan tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil  melakukan koordinasi dengan Provinsi Sumatra Selatan untuk memaksimalkan produktivitas lahan rawa dan indeks pertanaman di wilayah tersebut.

Salah satu langkah konkret dalam meningkatkan indeks pertanaman adalah kunjungan ke lahan pertanian rawa tadah hujan di Desa Jukdakdak, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Juga: BPK Bersama Kementan Supervisi Program Pertanian di Situbondo

2. Kementan melakukan kunjungan ke lahan pertanian rawa tadah hujan di Desa Jukdakdak

Tingkatkan Produksi Padi 2024, Kementan Gali Potensi Lahan RawaKementerian Pertanian berupaya mendorong peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dengan memanfaatkan potensi rawa tadah hujan di OKI. (Dok. Kementan)

Ali menjelaskan, lahan rawa lebak di Desa Judakdak ini memiliki karakteristik berupa cekungan yang dibatasi oleh satu atau dua tanggul sungai.

Ali Jamil menuturkan, di Desa Judakdak terdapat lahan pertanian rawa tadah hujan seluas 500 hektare dengan IP rata-rata berkisar antara 100 hingga 200. "Petani setempat ada yang bisa menanam padi tiga kali setahun," katanya. 

3. Pengoptimalan penggunaan pompa dengan ukuran 3 inci dan sumur berkedalaman 15 meter di lahan rawa

Tingkatkan Produksi Padi 2024, Kementan Gali Potensi Lahan RawaIlustrasi persawahan (IDN Times/Herka Yanis)

Mereka, Ali Jamil melanjutkan, mengoptimalkan penggunaan pompa dengan ukuran 3 inci dan sumur berkedalaman 15 meter. 

"Genangan air pada lahan rawa lebak terjadi akibat luapan air sungai atau air hujan yang menggenang secara periodik. Namun, melalui intervensi dengan penggunaan pompa air dan sumur air tanah dangkal, terlihat potensi peningkatan indeks pertanaman di kawasan tersebut," ujarnya.

Meskipun saat ini masih sebagian besar, inisiatif swadaya masyarakat dengan pengembangan ini memberikan gambaran teknologi yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas lahan dan produksi padi, khususnya di lahan rawa. 

Seperti diketahui, Kabupaten OKI memiliki potensi lahan rawa berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak berkisar 65 ribu hektar yang harus dikelola tata airnya. (WEB)

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pangan, Kementan Siapkan Pengembangan Lahan Rawa

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya