Alasan Kuat Heru Paling Berpeluang Gantikan Anies, Ini Analisanya

17 Mei 2022, 13:44 WIB

Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Heru Budi Hartono disebut-sebut sebagai sosok yang paling pas untuk jadi pengganti Anies Baswedan sebagai penjabat (pj) Gubernur DKI Jakarta. Masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI sedianya akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

Pernyataan bahwa Heru Budi Hartono paling pas jadi pengganti Anies, terlontar dari pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik. Kata dia, Heru merupakan paket komplet, ketimbang dua nama lainnya yang muncul, Juri Ardiantoro dan Marulah Mattali.

Sekadar catatan, Heru Budi Hartono menjabat Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Juri Ardiantoro menjabat Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), dan Marulah Mattali sebagai Sekda DKI Jakarta.

1. Heru dianggap paling kenal Jakarta

Heru Budi Hartono. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Mohamad Taufik lantas mengurai analisanya. Menurut dia, Heru lebih unggul ketimbang dua calon lainnya, yakni memulai karir dari bawah, hingga menjadi pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Pertama, dia lebih paham Jakarta, karena pernah menjabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Dia mulai karier dari bawah, sampai wali kota, dan bahkan sampai jadi kepala badan di tingkat provinsi," kata Taufik kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).

2. Dekat dengan Jokowi dan punya komunikasi bagus dengan DPRD DKI

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Alasan kedua, Heru dianggap juga paling dekat dengan Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo sejak orang nomor 1 di Indonesia itu menjabat sebagai Gubernur DKI. Semakin erat pula hubungannya usai Heru ikut diboyong ke Istana dengan jabatannya saat ini.

Bukan cuma itu, alasan ketiga, Heru Budi Hartono juga dianggap paling pas gantikan Anies sebagai PJ Gubernur DKI Jakarta, karena punya banyak relasi dengan anggota legislatif.

"Termasuk punya hubungan baik dengan DPRD DKI sejak lama, ini akan memudahkan tugasnya," kata dia lagi.

3. Peluang dua calon PJ Gubernur DKI lain

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono. (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sementara ketika ditanya bagaimana tanggapan perihal dua calon lain, Taufik memiliki catatan sendiri. Baginya, kedua calon lain memang punya keunggulan, tapi juga ada kelemahan yang bisa jadi ganjalan ke depan.

Ganjalan itu, seperti kedekatan dengan Presiden pada salah satu calon, dan kurangnya pemahaman tentang DKI Jakarta, pada calon lainnya.

"Untuk calon Sekda Maruli poin dua (kedekatan dengan presiden) kurang terpenuhi. Sedangkan Juri Ardianto poin satunya (pemahaman soal DKI Jakarta) kurang terpenuhi."