KLHK Diminta Jalin Komunikasi ke Warga Pulau Rinca soal Wisata Komodo

Banyak yang perlu dibenahi dari wisata komodo di Pulau Rinca

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro berharap, dalam pengembangan proyek wisata komodo di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pendekatan yang baik ke masyarakat setempat.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena pulau tersebut adalah salah satu habitat asli spesies komodo sebagai hewan dilindungi dunia.

“Di sana itu kan ada rencana pengembangan wisata alam, maka harus ada pendekatan yang baik dengan masyarakat. Jangan sampai ada salah paham, harus ada komunikasi yang baik," sebut Darori saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Dirjen KLHK, seperti dikutip dari dpr.go.id, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Saat ke Pulau Rinca dan Bertemu Komodo

1. Masih banyak yang perlu dibenahi dari pengembangan wisata Pulau Rinca

KLHK Diminta Jalin Komunikasi ke Warga Pulau Rinca soal Wisata KomodoRencana pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo yang akan dijadikan Wisata Jurassic (Dok. Kementerian PUPR)

Politikus Partai Gerindra itu mengaku, Komisi IV DPR sempat mengunjungi lokasi pengembangan wisata tersebut. Ia menilai masih banyak hal yang perlu dibenahi. 

"Perlu kombinasi pendekatan in situ (pelestarian alam yang dilakukan dalam habitat asli) dan ex situ (pelestarian alam yang dilakukan di luar habitat asli) agar tetap dapat melestarikan keberadaan komodo," kata Darori.

2. Pengembangan wisata Pulau Rinca dinilai akan berdampak baik bagi ekonomi nasional dan pariwisata NTT

KLHK Diminta Jalin Komunikasi ke Warga Pulau Rinca soal Wisata KomodoRencana pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo yang akan dijadikan Wisata Jurassic (Dok. Kementerian PUPR)

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin menyambut baik pengembangan wisata di Pulau Rinca. Menurutnya wisata itu akan berdampak baik bagi ekonomi nasional dan pariwisata di NTT.

"Namun jika pengembangan kawasan wisata menjadi wisata premium tampaknya dapat menghambat akses ke masyarakat luas. Untuk itu perlu dipertimbangkan lagi,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. 

Ia juga menekankan agar pengembangan proyek tersebut tidak sampai mengorbankan habitat komodo yang sudah ribuan tahun menetap di pulau tersebut.

3. Penataan Pulau Rinca masuk tahap pembongkaran bangunan eksisting

KLHK Diminta Jalin Komunikasi ke Warga Pulau Rinca soal Wisata KomodoRencana pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo yang akan dijadikan Wisata Jurassic (Dok. Kementerian PUPR)

Saat ini penataan Pulau Rinca tengah memasuki tahap pembongkaran bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, dan pembuatan tiang pancang. Untuk keselamatan pekerja dan perlindungan terhadap satwa komodo, telah dilakukan pemagaran pada kantor direksi, bedeng pekerja, material, lokasi pembesian, pusat informasi, dan penginapan ranger.

Izin Lingkungan Hidup terhadap kegiatan Penataan Kawasan Pulau Rinca di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat telah terbit pada 4 September 2020 berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup yang telah memperhatikan dampak pembangunan terhadap habitat dan perilaku Komodo.

Baca Juga: Pulau Komodo Satu-satunya di Dunia, Luhut: Harus Dijual!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya