Demokrat Desak Anies Umumkan Cawapres: Jangan Ditunda-tunda Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan segera mengumumkan cawapres.
Menurut Syarief Hasan, jika Anies Baswedan mengulur-ulur waktu untuk mengumumkan nama cawapres, maka akan merugikan partai koalisinya.
“Yang jelas, kita harapkan deklarasi segera dilakukan. Apapun hasilnya,” ujarnya, saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023) malam.
“Yang jelas kita sangat sesalkan kalau deklarasi tidak dilakukan secepatnya karena itu akan merugikan kita semua,” kata dia.
1. Semakin ditunda semakin merugikan koalisi
Syarief mengatakan, Partai Demokrat meminta supaya Anies Baswedan sesegera mungkin mengumumkan nama cawapres karena bila semakin ditunda akan merugikan Koalisi Perubahan.
Dia mengatakan, saat ini tiga partai yaitu Partai Demokrat, NasDem, dan PKS telah sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Untuk itu, tugas Anies saat ini adalah sesegera mungkin untuk mendeklarasi nama cawpares.
“Kita minta sesegera mungkin ya karena semakin ditunda semakin merugikan kita, merugikan koalisi,” ujar dia.
Baca Juga: Soal Wacana Duet dengan Ganjar, Anies: Sulit Kalau Bukan dari Koalisi
2. Anies harus lebih kompetitif
Editor’s picks
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy dan Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, Anies Baswedan harus tampil lebih agresif jika mau Koalisi Perubahan benar-benar kompetitif.
Sebab, pasca bergabungnya Golkar dan PAN ke kubu Prabowo, konfigurasi Parpol pembentuk poros koalisi saat ini sudah fase final.
“Koalisi Perubahan benar-benar masih ingin tampil kompetitif, seharusnya Anies bisa lebih agresif dan berani memecah kebekuan di dalam koalisinya,” kata dia.
3. Tidak ada lagi yang perlu ditunggu
Menurut Umam, dengan kondisi seperti ini semestinya sudah tidak ada lagi yang perlu ditunggu oleh Anies Baswedan.
“Anies tidak sadar dirinya hampir kehilangan momentum,” ujar dia.
Anies, menurut dia, juga harus paham bahwa di Pilkada Jakarta 2017 lalu, elektabilitasnya sempat tercecer di awal kontestasi. Namun, hal itu tidak bisa disamakan dan diterapkan kembali dalam kontestasi Pilpres Indonesia.
“Maka sebagai kekuatan penantang yang memiliki jaringan, kekuatan politik, dan logistik yang relatif terbatas, seharusnya Anies dan koalisinya bisa bergerak cepat dengan deklarasi Capres-Cawapres,” kata dia.
“Sehingga elektabilitasnya sebagai Capres kembali kompetitif menjelang Pilpres 2024 mendatang,” ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Santai Tanggapi Usulan Duet Dengan Anies Baswedan di Pilpres