JK Minta TKN Prabowo-Gibran Tunjukkan Unsur Fitnah di Film Dirty Vote

JK sebut film Dirty Vote ungkap sejumlah angka dan fakta

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf "JK" Kalla, mengapresiasi rilisnya film Dirty Vote yang dibintangi tiga ahli hukum tata negara terkait dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

JK juga merespons Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menuding bahwa film tersebut hanya berisi fitnah. Ia kemudian meminta TKN menunjukkan bagian mana yang mengandung unsur fitnah dalam film tersebut.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat ditemui usai merayakan ulang tahun sang istri, Mufidah Jusuf Kalla yang ke-81 tahun, di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta, Selatan, Senin (12/2/2024).

"Semua orang bisa mengatakan fitnah, tunjukkan di mana fitnahnya," ujar JK.

JK mengatakan, film Dirty Vote mengungkap sejumlah angka, fakta, dan data berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Menurut dia, sutradara film tersebut telah berusaha menampilkan data secara rigid lengkap dengan tanggal-tanggalnya.

"Semua ada datanya, angka-angka, tanggal-tanggalnya," ujarnya.

"Semua lengkap jadi ini memberikan, boleh saja mengatakan fitnah tapi yang mana? Karena semua data," imbuhnya.

Sebelumnya, Tim Hukum dan Advokasi TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyatakan film tersebut merupakan bentuk fitnah, dan menyampaikan analisis yang tak ilmiah.

“TKN menanggapi bahwa di negara demokrasi semua orang bebas menyampaikan pendapat. Namun, perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” kata dia.

Dia keberatan karena film yang dibintangi tiga ahli hukum tata negara itu cenderung menyudutkan salah satu paslon, yakni paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Adapun film itu sendiri mendalami penggunaan kekuasaan untuk mempertahankan status quo. Film tersebut menyoroti nepotisme, dan juga penunjukkan Gibran sebagai cawapres Prabowo.

“Jadi tindakan-tindakan mereka yang menyampaikan informasi yang sangat tidak argumentatif, tetapi sangat tendensius untuk menyudutkan pihak tertentu,“ kata dia.

Baca Juga: Film Dirty Vote: Pemilu Satu Putaran Tak hanya Menang Suara 50 Persen

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya