Merekam Jumlah Pemilih Bimbang Jelang Pemilu 2024, Cenderung Naik

Debat capres-cawapres disebut bisa pengaruhi pemilih bimbang

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal 2 bulan lagi, kendati demikian masih banyak pemilih yang bimbang, belum menentukan akan memilih pasangan capres-cawapres mana dalam pemilu nanti. Bahkan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) semakin bertambah. 

Survei terbaru dari Balitbang Kompas yang dirilis pada Senin, 11 Desember 2023 lalu, menunjukkan angka undecided voters mencapai angka 28,7 persen.

Baca Juga: BRIN Ungkap 3 Jurus Capres Gaet Suara Swing Voters Kalangan Buruh

1. Jumlah pemilih yang belum tentukan pilihan naik turun di 2 survei Indikator Politik

Merekam Jumlah Pemilih Bimbang Jelang Pemilu 2024, Cenderung Naikinfografis Tiga Kandidat Pemilu 2024. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan hasil survei yang digelar Indikator Politik pada 15-21 Juli 2023 dengan melibatkan 1.811 responden di 38 provinsi di Indonesia, dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo memperoleh 35,2 persen suara. Ganjar mengungguli Prabowo Subianto yang saat itu memperoleh 33,2 persen suara dan Anies Baswedan 23,9 persen.

Sementara pemilih yang masih bimbang belum menentukan pilihan capres mana yang akan didukung mencapai 7,7 persen. 

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan margin of error sebesar +/- 2.35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada survei berikutnya yang digelar pada 27 Oktober - 1 November 2023, Indikator Politik kembali merekam elektabilitas ketiga kandidat capres. Dalam simulasi tiga nama capres saja, Prabowo Subianto memperoleh 40,6 persen suara meninggalkan Ganjar Pranowo yang hanya memperoleh 27,8 persen suara dan Anies Baswedan 23,7 persen.

Sedangkan pemilih yang masih bimbang belum menentukan pilihan mencapai 7,9 persen. 

Masih di survei yang sama yang digelar 27 Oktober sampai 1 November 2023, namun sudah ada tiga pasangan capres dan cawapres yang telah diumumkan namanya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, jumlah pemilih yang masih bimbang belum menentukan pilihan berkurang menjadi 5,9 persen.

Sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memperoleh 39,7 persen suara, meninggalkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan 30,0 persen suara, dan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 24,4 persen.

Survei tersebut melibatkan 1.220 responden di 38 provinsi di Indonesia, dilakukan secara tatap muka dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Dalam 2 survei Litbang Kompas jumlah undecided voters meningkat

Merekam Jumlah Pemilih Bimbang Jelang Pemilu 2024, Cenderung NaikIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan terlihat besar dalam survei Litbang Kompas. Dalam survei Litbang Kompas terbaru, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 28,7 persen.

Survei itu dilakukan secara tatap muka pada 29 November - 4 Desember 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi di Indonesia. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error mencapai +/- 2,65 persen.

Pada survei ini, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran mengungguli pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran memperoleh 39,3 persen suara, sedangkan Anies-Muhaimin 16,7 persen.

Jumlah undecided voters pada survei terbaru itu lebih tinggi dibandingkan pada survei Litbang Kompas yang digelar Agustus 2023. Dalam survei bertajuk Pemilih Lebih Bimbang Memilih Capres, Litbang Kompas mencatat terdapat 27,9 persen responden yang masih belum menentukan pilihannya. Proporsinya lebih kecil 0,8 persen dibanding dengan survei yang digelar pada 29 November - 4 Desember 2023.

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematik bertingkat di 38 provinsi. Data dikoleksi pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dengan metode wawancara tatap muka. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan sekira +/- 2,65 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

3. Debat capres-cawapres berdampak pada pemilih bimbang

Merekam Jumlah Pemilih Bimbang Jelang Pemilu 2024, Cenderung NaikTiga paslon capres 2024 dalam debat capres di KPU (YouTube/IDN Times)

Peneliti Senior Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Riza Halida mengatakan, debat capres-cawapres akan memengaruhi calon pemilih, khususnya pemilih kalangan terdidik.

Rizka mengatakan, debat capres-cawapres akan mempengaruhi dan membantu yang belum menentukan pilihan memperoleh informasi seputar kandidat, untuk menentukan pilihan mereka.

"Dugaan saya, 'ya' (pengaruhi pemilih mengambang). Pada debat ini, pemilih mengambang memperoleh informasi tentang capres-cawapres untuk membantu mereka menentukan pilihan. Beberapa informasi yang bisa diperoleh dari debat adalah gagasan calon dan argumentasinya, respon calon ketika dikritik, kualitas personal dan kesan umum," katanya.

4. Penyebab tingginya angka pemilih mengambang jelang Pemilu 2024

Merekam Jumlah Pemilih Bimbang Jelang Pemilu 2024, Cenderung NaikTiga paslon presiden dan wakil presiden saat mengikuti debat di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Rizka menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab tingginya angka pemilih mengambang pada Pemilu 2024. Pertama, mantan pemilih Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019, saat ini bimbang karena perpindahan dukungan Jokowi yang semula ke capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, namun belakangan berpindah ke capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Kedua, Gen X. Mereka lebih berpengalaman memilih, sehingga cenderung kritis pada para calon yang ada sekarang. Mereka kemungkinan menunggu debat," kata Rizka.

Faktor ketiga, tambah dia, warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur masih bimbang antara harus memilih cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, atau cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Karena mereka sama-sama Nahdliyin.

"Dua cawapres dari kalangan NU, yakni Muhaimin dan Mahfud. Kemungkinan mereka masih menunggu debat dan sinyal dari ulama," kata Rizka.

Baca Juga: Berkat Survei Litbang Kompas, Prabowo-Gibran Paling Populer di Twitter

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya