Tom Lembong Ibaratkan Luhut dan Bahlil Pasukan Pemadam Kebakaran

Gibran dinilai salah besar mengangkat namanya berkali-kali

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyentil Wakil Kapten Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong terkait gagalnya program Online Single Submission (OSS).

Tom Lembong menanggapi santai kritikan keras yang disampaikan Luhut. Dia menilai kritikan yang disampaikan Luhut tidak sebagai 'senjata makan tuan' bagi kubu paslon nomor urut 02.

Tom Lembong mengatakan, salah satu kesalahan besar yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka adalah mengangkat namanya berkali-kali pada debat kedua cawapres. Ia menyadari bahwa itu merupakan bagian dari strategi yang digunakan oleh kubu paslon nomor urut dua.

"Karena kesalahan besar kemarin di debat cawapres mengerahkan strategi untuk mas Gibran mengangkat nama saya berkali-kali," katanya, dalam program Real Talk With Uni Lubis by IDN Times, Rabu (24/1/2024).

Menurut dia, strategi yang digunakan Gibran pada debat kedua cawapres menjadi senjata makan tuan bagi kubu mereka. Tom Lembong mengibaratkan kubu 02 seperti mau menyerang kubu 01 dengan menggunakan senjata rudal.

Sayangnya, senjata rudal yang digunakan untuk menyerang kubu 01 justru menjadi senjata makan tuan bagi mereka sendiri sehingga harus dipadamkan langsung oleh Luhut Panjaitan.

"Kelihatannya kebakarannya besar karena sampai mengerahkan pak Bahlil sampai pak Budiman Sudjatmiko, pak Habiburokhman, sampai pak Luhut saya istilahkan memadam kebakaran. Pasukan kebakaran sampai segitunya," katanya.

Lebih lanjut, Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu mengaku pernah mendapatkan teguran keras saat memberikan masukan kepada pemerintah.

Karena itu, ia menduga Gibran Rakabuming sedang menegur keras tim suksesnya karena gagal pada debat kedua cawapres.

"Jadi mungkin tim debat kemarin kena semprot keras oleh mas Gibran, mungkin juga pak Prabowo, pak Jokowi, nggak tahu," katanya.

Baca Juga: Luhut Sebut Tom Lembong Tak Tuntaskan OSS, Benarkah?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya