TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisruh Pilpres AS, DPR Prihatin Pendukung Trump Rusuh

Azis contohkan situasi politik damai di RI saat pandemik

Pendukung Trump menduduki US Capitol pada Rabu (6/1/2021) (Youtube.com/BBC News)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin prihatin terkait aksi anarkis pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menduduki gedung Kongres AS. Aksi tersebut menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.

"Kita harapkan legitimasi proses hukum pengumpulkan hasil Pilpres AS tahun 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat” ujar Azis melalui keterangan pers, Kamis (7/1/2021). 

Baca Juga: Capitol Rusuh, Twitter dan Facebook Tutup Sementara Akun Donald Trump

1. Tindakan anarkis merupakan aksi melawan hukum yang patut ditindak tegas

Polisi menahan seorang pengunjuk rasa pro-Trump saat massa menyerbu U.S. Capitol, saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Azis menilai, tindakan anarkis itu sebagai tindakan melawan hukum yang patut ditindak tegas. Menurutnya, kebebasan berpendapat seharusnya tetap menghormati tanggung jawab konstitusi dan hukum demi tegaknya keadilan.

"Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas dan hukum," ujar politisi Partai Golkar itu. 

2. Para kondidat AS diharapkan bisa saling dukung di tengah situasi pandemik COVID-19

Pendukung Trump bentrok dengan polisi Capitol saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Azis menekankan bahwa isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan negeri Paman Sam. Walau demikian, sebagai negara sahabat, Azis mengharapkan para kandidat Pilpres AS dapat saling mendukung, apalagi di tengah situasi pandemik COVID-19 seperti saat ini. 

"Dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global," ujarnya. 

Politisi berusia 50 tahun itu kemudian mencontohkan kondisi Indonesia yang dianggap mampu menyelesaikan perbedaan persepsi politik secara demokratis dan damai.

Baca Juga: Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol, Kongres Sahkan Kemenangan Biden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya