Kualitas Udara di Riau Kian Memburuk, Ini Penjelasan WALHI
Jutaan masyarakat Riau terpapar udara berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Daerah WALHI Riau, Riko Kurniawan, mengatakan kualitas udara di Provinsi Riau masih memprihatinkan. Walhi menilai kualitas udara di Riau tak banyak berubah sejak Januari 2019.
Riko mengatakan sampai sekarang pemerintah pusat belum melakukan tindakan berarti. Tindakan penyelamatan baru sebatas intruksi dari Gubernur Riau yang berhubungan dengan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah.
"Itu kan hanya statemen-statemen saja, jangankan bantuan, nah sekarang mereka itu ngambil tindakan apa?" ujar Riko kepada IDN Times seusai acara konferensi pers "Gambut Membara Lagi, Asap Kembali" oleh WALHI di Jakarta pada, Rabu (11/9).
Baca Juga: Tangani Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Terus Upayakan 3 Hal Utama Ini
1. Banyak anak terpapar udara buruk, sekolah di Riau diliburkan
Riko menjelaskan sampai saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah di Provinsi Riau masih belum stabil. Hal tersebut berkaitan dengan kualitas udara yang buruk dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Instruksi agar sekolah meliburkan para siswanya diberikan oleh Gubernur Riau, Syamsuar, sejak, Senin (9/9). Instruksi tersebut hanya akan diberikan apabila kualitas udara buruk dan berbahaya.
Riko mengatakan, harus ada jaminan pengganti untuk para siswa yang tidak bisa bersekolah karena buruknya kualitas udara. Sehingga, para siswa tidak kehilangan momen belajar.
"Seperti meliburkan sekolah, apa yang bisa mengganti, apa jaminan pengganti, orang-orang gak bisa sekolah itu apa? Apakah buat PR di rumah? Memandu anak-anak sekolah mandiri supaya tidak ketinggalan pelajaran, kan harusnya itu disiapkan," ujar Riko.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Taman Nasional Gunung Merapi Dapat Diatasi