TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBNU Curiga Ada Kongkalikong di POP Kemendikbud, Nadiem: Kami Terbuka

Kemendikbud dinilai tidak melakukan sosialisasi tentang POP

Nadiem Makarim, Mendikbud (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Ketua PBNU Marsudi Suhud mengatakan Kemendikbud baru memberikan informasi Program Organisasi Penggerak (POP) kepada Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU dua hari sebelum pendaftaran ditutup.

"Kurang dua hari suruh memenuhi seluruh persyaratannya, termasuk persyaratannya dianggap organisasi NU itu kaya yayasan, maka harus ada surat ini, surat ini yang standarnya ke yayasan," katanya dalam acara ILC yang ditayangkan TVOne, Selasa (28/7/2020) malam.

1. Kemendikbud dinilai tidak melakukan sosialisasi tentang POP

Ketua PBNU, Marsudi Syuhud (ANTARA/Nur Imansyah)

Ia mengatakan POP adalah program kementerian, karena itu seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat. Bahkan, sosialisasi terkait adanya anggaran khusus pun harus dilakukan. Ia menilai POP seperti terburu-buru.

"Agar publik mengetahui bahwa pemerintah mempunyai program yang bagus ini, disosialisasikan, disampaikan dulu kepada publik, sehingga publik bisa mengakses," jelasnya.

2. PBNU: Ini kok sepertinya diam-diam

(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Karim) Humas Kemendikbud

Marsudi menilai POP kurang terbuka dan dibangun tanpa sosialisasi yang cukup kepada masyarakat. Karena itu muncul dugaan adanya kongkalikong antara Kemendikbud dengan organisasi tertentu di POP.

"Saya makin yakin di sini Pak Karni bahwa sesungguhnya tadinya itu kongkalingkong," kata Marsudi Suhud. Pak Karni yang dimaksud adalah Karni Ilyas, pembaca acara ILC.

Baca Juga: Nadiem Beberkan Kewajiban Sampoerna dan Tanoto dalam POP, Apa Saja?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya