Polemik Salam Lintas Agama, Salam Pancasila Bisa Jadi Jalan Tengah
Setiap salam agama adalah doa pada Tuhan-nya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Lingkar Kajian Agama dan Kebudayaan (LKAB Nusantara) Fadhli Harahab mengungkapkan, jalan tengah untuk persoalan larangan salam lintas agama yang menjadi kontroversi belakangan ini, adalah salam nasional.
"Bangsa ini sudah memiliki salam nasional, salam Pancasila. Hanya saja, salam ini tidak begitu populer di masyarakat, apalagi di kalangan millennial," ujar Fadhlidalam keterangan tertulis, Selasa (12/11).
Menurut Fadhli, salam Pancasila dapat menjadi solusi dan meredam polemik salam keagamaan. "Hal ini juga dapat mengatasi diskriminasi antar sesama pemeluk agama, mayoritas tidak dibesarkan-besarkan dan minoritas tidak dikecilkan," ucap dia.
Baca Juga: Takut Salah, Menag Fachrul Tolak Tanggapi Larangan Salam Lintas Agama
1. Setiap salam agama adalah doa kepada Tuhannya
Fadhli berpendapat, makna salam dari setiap agama intinya adalah sama. Tetapi yang menyebabkan persoalan muncul, ketika kalimat-kalimat itu dimaknai secara mendalam.
Menurut Fadhli, permasalahan ini adalah terkait akidah atau kepercayaan masing-masing umat beragama. "Setiap penganut meyakini bahwa dalam salam-salam tersebut terdapat permohonan kepada masing-masing sesembahan, Tuhan Yang Maha Kuasa," tutur dia.