TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Kasus Jiwasraya, Kejagung Sita 1,400 Sertifikat Tanah 

Para tersangka membeli saham dengan cara melawan hukum

Jaksa Agung ST Burhanuddin (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin telah menyita ribuan sertifikat tanah dari lima tersangka kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT. Asuransi Jiwasraya. 

"Masih direkap-rekap, banyak sekali. Bayangin aja sertifikat saja ada 1400. Bayangin saja sertifikat tanah," katanya di Gedung Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

1. Kejagung berkordinasi dengan BPN hingga OJK untuk menghitung nilai aset yang disita

Ilustrasi pengaduan masalah keuangan di OJK. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Burhanuddin mengatakan, untuk menghitung aset-aset yang disita dari para tersangka, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Yang pasti begini. Ini kan baru, baru mulai kemarin komunikasi. Yang pasti kita akan kejar sampai akhir," katanya.

2. Para tersangka membeli saham dengan cara melawan hukum

Benny Tjokro

Di tempat yang sama, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah membeberkan peran dari lima tersangka. 

"Ini kelompok AJS (Asuransi Jiwasraya) yang melakukan perlawanan hukum, melakukan investasi ke saham yang tidak likuid. Dengan peristiwa itu menimbulkan kerugian," katanya.

Kemudian, ada dua pihak swasta yang menikmati investasi saham tersebut. Mereka adalah Komisaris PT Hanson Benny Tjokrosputro (BT) dan Presiden Komisaris PT Tram, Heru Hidayat (HH).

"Siapa yang menikmati? Kan sudah tahu ada pihak swasta BT dan HH," ujarnya.

Baca Juga: Besok Ombusdman akan Investigasi OJK Terkait Jiwasraya dan Asabri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya