Jokowi Tawarkan Kemudahan Cicilan Motor, Driver Ojol: Kami Butuh Makan
Akibat imbauan physical distancing, pendapatan ojol menurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengatakan menyebarnya virus corona jenis baru atau COVID-19, benar-benar memperlambat perekonomian 186 negara di dunia termasuk Indonesia. Pihaknya kini berupaya untuk mengatasi daya beli masyarakat, mengurangi risiko pemutusan hubungan kerja (PHK), serta mempertahankan produktivitas ekonomi dan produktivitas masyarakat.
Salah satunya, pengurangan bunga dan penundaan cicilan sampai satu tahun. Namun, menurut seorang driver ojek online (ojol) bernama Ginanjar, hal itu tak dibutuhkan dirinya.
"Memang kita harus nekan pemerintah. Karena, kata-kata bijak bukan yang sekarang kami butuhkan. Yang kami butuhkan wujud empati kalian semua," jelasnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk 'Corona: Simalakama Bangsa Kita', yang disiarkan TvOne, Selasa (24/3) malam.
Baca Juga: Corona yang Bikin Nelangsa Driver Ojol
1. Akibat imbauan physical distancing pendapatan menurun
Imbauan physical distancing terus digaungkan pemerintah guna mengurangi penyebaran COVID-19. Namun, kebijakan itu berimbas bagi pendapatan Ginanjar. Jika biasanya dalam sehari bisa membawa pulang Rp100-200 ribu, kini hanya Rp30 ribu.
"Kami mau kok istirahat di rumah. Kami mau di rumah. Tapi Pemerintah harus berpikir bagaimana cara memanusiakan manusia," ujarnya.
"Kami gak butuh (kemudahan) cicilan motor, kontrakan. Kami hanya butuh makan dua minggu. Ini sebagai wujud taat aturan pemerintah. Saya gak akan membangkang," sambungnya.
Lebih lanjut, pria asli Yogyakarta ini meminta masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam mengurangi penyebaran virus corona. Masyarakat juga diminta tak hanya sekadar menuntut pemerintah.
Baca Juga: Menko Airlangga Usul ke OJK soal Kelonggaran Kredit Motor bagi Ojol