TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Produk UMKM BRI Kian Beragam, Sinyal Ekonomi Kreatif Makin Berkembang

BRILIANPRENEUR 2020 membuka potensi UMKM asal Indonesia

Dok. Bank BRI

Jakarta, IDN Times -- Ajang pameran produk industri kreatif berorientasi ekspor “BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020” besutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang baru saja selesai dilaksanakan membuktikan tingginya kreativitas dan keunikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.  

Berbagai produk unik dan menarik dapat ditemukan dari 400 pelaku UMKM binaan BRI dan Rumah BUMN yang mengikuti pameran berstandar internasional tersebut. Sebanyak 573 pelaku usaha juga mengikuti bazaar secara daring yang tersebar di marketplace dalam  rangkaian pameran UMKM BRI yang digelar pada 1-15 Desember 2020. 

Barang-barang berkualitas yang ditampilkan dalam pameran UMKM tidak berasal dari 1-2  jenis usaha saja, melainkan seluruh kategori produk mulai dari fesyen, makanan dan  minuman, kerajinan, dekorasi rumah, serta produk kecantikan. Potensi besar UMKM  Indonesia yang berdaya kreatif tinggi ini harus dioptimalkan agar dapat membawa dampak  positif yang besar bagi masyarakat dan pelaku usaha sendiri. 

Baca Juga: Profil BRI, Bank Pemerintah Pertama yang Didirikan Anak Negeri

1. Kualitas produk UMKM tidak kalah saing dengan luar negeri

Dok. Bank BRI

“Sebenarnya kualitas produk UMKM Indonesia tidak kalah saing dengan barang-barang dari  produsen luar negeri. Bahkan, kreasi produk buatan UMKM Indonesia bisa dibilang lebih unggul dibanding pemain lain di ranah global. Karena itu, yang harus dilakukan selanjutnya  adalah bagaimana agar potensi UMKM ini bisa dimaksimalkan, dan meningkatkan literasi  mereka supaya paham caranya masuk pasar ekspor serta melakukan pemasaran yang lebih  masif lagi baik di dalam atau luar negeri,” ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. 

Kreativitas UMKM Indonesia dapat dilihat dari produk gitar unik karya para pengrajin Bali yang  bernama “Blueberry Guitars.” Keunikan gitar yang dimiliki I Made Tanaya ini terletak pada  motifnya yang memadukan kearifan budaya barat serta timur. Selain itu, Blueberry Guitars  juga dibuat seutuhnya menggunakan tangan menggunakan material pilihan.

2. Tas karya Janedan asal Yogyakarta yang kulit

Dok. Bank BRI

Ada juga produk kerajinan tangan lain berupa tas yang dibuat menggunakan bahan kulit dan  pewarnaan natural bermerek Janedan. Produk karya UMKM dari Daerah Istimewa Yogyakarta  ini unik karena dibuat tanpa menggunakan benda metal dan lem non-daur ulang. Karena  keunikan dan modelnya yang kontemporer, tas karya Janedan bahkan sudah memenangkan  sejumlah penghargaan internasional, salah satunya dalam ajang World Craft Council Award  2018. 

UMKM Indonesia juga mampu mengkreasikan produk makanan dan minuman dengan cara  unik agar bisa mudah dijual dan dikonsumsi. Contohnya, ada produk mi godhog kemasan  bernama Bakmi Sundoro dari Yogyakarta, dan kopi dengan kemasan filter drip karya para  petani anggota CV Siklop yang bisa dinikmati setiap saat tanpa repot.


Dari segmen fesyen, kreativitas UMKM terlihat dari kehadiran produk kaos kaki menggunakan  pewarna alami dan bahan baku ramah kulit milik Selimuti Kaki. Ada juga produk sepatu milik  Exodos57 yang memadukan kanvas, kulit, serta tenun sebagai bahan dasarnya. 

Baca Juga: Pemberdayaan UMKM di Era New Normal, BRI Beri Bantuan bagi 1000 Pasar

3. Produk UMKM harus berani beradaptasi dengan teknologi

Dok. Bank BRI

Menurut Direktur Konsumer Bank BRI Handayani, agar potensi besar yang dimiliki bisa  dioptimalkan, pelaku UMKM di Indonesia harus berani beradaptasi dalam memasarkan  produk dan bertransaksi sesuai perkembangan zaman. Mereka tak perlu takut menggunakan  teknologi dalam berkegiatan sehari-hari, karena jaminan keamanan setiap transaksi digital  sudah dijamin apalagi jika UMKM melakukannya dengan perantara dan bantuan BRI. 

“Kadang, pembayaran melalui sistem digital menjadi salah satu yang membuat orang  khawatir. Contohnya, pembeli saat mau beli barang khawatir apakah nanti pesanannya sampai  setelah dia transfer uang? Sebaliknya, penjual takut pembeli tidak bayar jika barang sudah dikirim. Ini dilema yang kami selaku pelaku industri keuangan sudah berikan solusi, sehingga rangkaian jual-beli secara daring tetap aman. Kami ingin antara pembeli dan penjual tak ada satu pun dirugikan. Bahkan di BRI ada yang namanya dispute resolution untuk mengatasi jika  ada perselisihan antara pembeli dan penjual,” ujar Handayani. 

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya