TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buya Syafii Prihatin Ulama Terseret Kegaduhan Politik

Muhammadiyah secara organisasi netral

IDN Times/Daruwaskita

Sleman, IDN Times - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengaku prihatin adanya ulama yang terseret arus politik dengan memberikan dukungan dalam kontestasi pemilu 2019.

Buya Syafii, demikian dia akrab disapa, juga mengeluarkan pernyataan keras terhadap pemuka agama yang terjebak dalam politik praktis menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019.

“Bodohnya ulama kalau sampai dijadikan mainan politik sesaat,” ujarnya di sela kunjungan kerja Menteri pendidikan dan Kebudayaan di Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, Yogyakarta, Senin (2/3).

1. Ulama jangan mau diperebutkan

ANTARA FOTO

Buya Syafii menyatakan bahwa ulama, sebagaimana warga negara lainnya, memiliki hak pilih dan harus memilih. Namun, hak politik ini tidak perlu menjadi rebutan.

"Jangan mau dijadikan rebutan untuk dukung sana atau dukung sini," ujarnya.

2. Respons Buya soal dukungan keluarga KH Ahmad Dahlan kepada Prabowo-Sandi

Prabowo-Sandi (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Menyoal dukungan keluarga besar pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta kepada capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, Buya Syafii menegaskan bahwa dukungan mereka tidak mewakili Muhammadiyah.

"Ndak mewakili Muhammadiyah," katanya.

Menurut Buya Syafii, dukungan terhadap capres dan cawapres pada Pemilu nanti merupakan hak pribadi setiap warga.

Baca Juga: Tidak Minta Dukungan Muhammadiyah, Sandi Ziarah ke Makam Ahmad Dahlan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya