Di Balik Layar Anies di Balai Kota: Dari Kopi Pahit hingga Nasi Merah
Indah, pelayan Gubernur DKI dari masa ke masa membocorkannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, berakhir pada Minggu (16/10/2022). Sudah lima tahun Anies duduk di kursi DKI 1, berkutat dengan segala permasalahan Jakarta dari balik meja kerja di Balai Kota.
Di gedung yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat itu, keberadaan kopi pahit setiap pagi di meja kerja hingga nasi merah yang menjadi menu utama setiap kali makan, menjadi amunisi Anies saat bertugas.
Semua itu tentu saja tak terlepas dari peran Indah (49), petugas pelayanan di Balai Kota yang bertanggung jawab menyediakan konsumsi untuk Gubernur DKI.
Berada di bawah tanggung jawab Biro Umum DKI Jakarta, selama lima tahun terakhir, Indah melayani dan menyiapkan segala konsumsi untuk Anies di Balai Kota.
Namun pekerjaan yang dilakukannya ini bukan pertama kali, karena Indah sudah melayani banyak Gubernur DKI Jakarta sejak era sebelumnya.
Baca Juga: Anies Pamit Purnatugas, Akui Banyak Dapat Pengalaman selama Jadi DKI 1
Baca Juga: Saat Anies dan Riza Joged Kicir-Kicir: Momen Terakhir di Balai Kota
1. Siapkan kopi pahit tidak diaduk
Setiap pagi, kata Indah, dirinya selalu menyiapkan kopi pahit yang tidak diaduk ketika Anies baru saja tiba di Balai Kota. Tidak hanya kopi, tetapi dia juga menyiapkan camilannya.
"Seperti biasa, kalau pagi, Bapak (Anies) baru sampai, saya nyiapin kopi, kopi pahit gak diaduk sama snack-nya," kata Indah saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (15/10/2022).
Hal yang sama juga dilakukan Indah jika ada agenda rapat yang akan Anies pimpin. Jika tidak kopi, biasanya Indah menyiapkan teh. Tentu saja camilan ringan tak ketinggalan.
Perempuan yang juga pernah melayani Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika menjabat Gubernur DKI itu mengatakan, kopi pahit tak diaduk tersebut harus ada setiap pagi. Namun, dia menyiapkannya jika Anies belum sempat minum kopi di rumah.
"Kadang pas rapat juga minta kopi, tapi saya sambil hitung berapa kali Bapak ngopi. Kalau sudah dua atau tiga kali, saya bilang ke ajudan Bapak, 'Mas, Bapak udah ngopi tiga kali, minta kopi lagi boleh dibuatin gak?' Kalau kata ajudan ganti teh tawar aja, ya saya buatkan teh tawar," ujar dia.
Baca Juga: Gudeg Jadi Makan Siang Terakhir Anies Baswedan di Balai Kota DKI
Baca Juga: Pamit ke Petugas Teknis Lapangan DKI, Anies: Terima Kasih!
Baca Juga: Anies Pamit ke Masyarakat Hindu Bali di Jakarta, Ini Pesannya!