BPTJ: Perbaikan Stasiun Pondok Rajeg Dilakukan Tahun Ini
Stasiun Pondok Rajeg memiliki tipe peron tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatakan Stasiun Pondok Rajeg akan dilakukan perbaikan untuk mereaktivasi kembali stasiun tersebut. Pengerjaan infrastruktur di stasiun yang berada wilayah Kota Depok dan Kabupaten Bogor itu dilakukan tahun ini.
Kepala Humas BPTJ, Hot Marojahan Hutapea, mengatakan, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg untuk meningkatkan pengguna moda transportasi umum dan keterjangkauan layanan transportasi umum atau coverage area. Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg mendukung pengamanan aset, mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong dan Nambo.
"Turut mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah Pondok Rajeg dan Gunung Putri, serta meningkatkan headway rangkaian kereta api," ujar Marojahan, Selasa (7/2/20223).
Baca Juga: Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok
1. Pada 2022 sudah dilakukan pengerjaan pendukung
Untuk menunjang reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, pada 2022 dilakukan peningkatan fasilitas integrasi lintas Citayam-Nambo dengan pekerjaan angkat track jalan KA. Pengerjaan tersebut untuk memenuhi kelandaian emplacement maksimim 1,5 per mil dan di lintas 9,5 permil.
"Dilakukan juga penyesuaian ketinggian jaringan listrik aliran atas, pekerjaan struktur peron, di mana peron sepanjang 240 meter untuk memenuhi FF 12, sertapekerjaan struktur bawah gedung stasiun," terang Marojahan.
Marojahan menuturkan, saat ini Lintas Citayam-Nambon masih menggunakan jalur tunggal atau single track dengan operasi 10 KRL. Untuk frekuensi KRL, sebanyak 20 perjalanan dan beberapa perjalanan angkutan barang yang melintasi stasiun tersebut.
"Memang dua stasiun yakni Pondok Rajeg dan Gunung Putri tidak aktif karena tipe peronnya tinggi dengan 60 meter," tutur Marojahan.
Baca Juga: Siap-Siap, Warga Depok Timur Bisa Naik KRL dari Stasiun Pondok Rajeg