TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terbongkar, Isu Babi Ngepet di Depok Hoaks!

Tersangka sudah merencanakan hoaks babi ngepet sebulan lalu

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar saat menerangkan babi ngepet di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, merupakan hoaks atau berita bohong (IDN Times/Dicky)

Depok, IDN Times - Polres Metro Depok telah berhasil membongkar kabar penemuan babi ngepet yang viral setelah ditangkap warga di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Terbukti isu babi ngepet tersebut merupakan sebuah kebohongan yang dibuat oleh warga di lingkungan tersebut.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, babi ngepet yang telah viral tiga hari lalu merupakan sebuah kebohongan. Hal yang terjadi pada saat itu, tidak sesuai dengan pemberitaan.

"Kami sampaikan semuanya bohong," tegas Imran, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Polsek Sawangan Ungkap Fakta di Balik Dugaan Babi Ngepet yang Viral

1. Polres tetapkan satu tersangka otak kebohongan babi ngepet

Tersangka penyebar kebohongan terkait babi ngepet, yakni AI saat diamankan di Polres Metro Depok (IDN Times/Dicky)

Imran menjelaskan, dari hasil penggalian keterangan dan kesimpulan, Polsek Sawangan bersama Polres Metro Depok menetapkan AI sebagai tersangka pembuat kebohongan babi ngepet. Menurutnya, isu babi ngepet AI ciptakan bersama tujuh warga lainnya yang masih berstatus sebagai saksi.

"Tersangka baru satu yakni AI dan tujuh warga lainnya masih berstatus saksi," terang Imran.

Imran mengungkapkan, terkait akan ada tersangka lain terhadap penyebaran kebohongan babi ngepet, Polres Metro Depok masih melakukan pendalaman kembali. Imran menambahkan, rekayasa babi ngepet sudah direncanakan sejak Maret atau satu bulan lalu.

"Babi ngepet ini sudah direncanakan sejak satu bulan lalu," ucap Imran.

2. Babi dibeli secara online

Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi memperlihatkan barang bukti handphone yang disita (IDN Times/Dicky)

Imran mengatakan, awalnya AI mendengar terdapat warga yang kehilangan uang sebesar Rp1 juta dan Rp2 juta. Mendengar peristiwa tersebut, AI melakukan rekayasa sehingga membuat percaya bahwa kejadian tersebut adalah babi ngepet.

"Babi yang direkayasa menjadi babi ngepet dipesan melalui online," ujar Imran.

Imran menjelaskan, babi ngepet dibeli sebesar Rp900 ribu dan tersangka menambahkan Rp200 ribu sebagai biaya ongkos kirim. Tersangka membuat rekayasa seakan menangkap babi ngepet dengan delapan orang temannya.  

"Jadi kalau ada babi menggunakan kalung dan ikat kepala adalah bohong," ucap Imran.

Baca Juga: 4 Potret Penampakan Diduga Babi Ngepet yang Bikin Heboh Warga Depok

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya